Bobo.id - Ada banyak fenomena antariksa yang hingga saat inin belum ditemukan oleh astronom.
Alasannya karena ruang angkasa yang sangat luas dan sulit untuk dijangkau keseluruhannya.
Namun, baru-baru ini, para astronom menemukan sesuatu yang menarik dari sebuah bintang muda yang disebut bayi bintang.
Bersumber dari space.com, ada bintang yang bisa mengalami 'bersin' dengan hal yang dikeluarkannya bermanfaat bagi alam semesta.
Apa yang dimaksud dengan fenomena bintang 'bersin' ini?
Yuk, cari tahu bersama!
Fenomena Protobintang
Dalam ilmu astronomi, fenomena bintang 'bersin' disebut dengan protobintang.
Protobintang adalah letusan bintang yang merupakan bagian penting dari perkembangan bintang.
Fenomena bintang 'bersin' ini ditemukan oleh tim ilmuwan Universitas Kyushu di Jepang yang menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA).
Awalnya misi ini dilakukan untuk mempelajari piringan gas dan debu yang mengelilingi bintang-bintang muda.
Baca Juga: Ada Titik Merah Bercahaya saat Gerhana Matahari Total Terjadi, Apa Itu?
Lahirnya bintang terjadi ketika material padat dan dingin berkumpul di awan besar gas dan debu antarbintang.
Gumpalan ini mengumpulkan massa dan akhirnya runtuh hingga melahirkan protobintang yang dikelilingi oleh piringan materi protobintang.
Protobintang terus mengumpulkan massa dan materi di sekitarnya hingga tekanannya mampu membentuk fusi nuklir.
Nah, fusi nuklir inilah yang kemudian membantu proses perkembangan bintang raksasa.
Perkembangan Bintang
Bintang mengalami proses perkembangan yang finalnya adalah supernova, teman-teman. Itu berarti bintang bisa bertambah usianya.
Rata-rata bintang mengalami proses pembentukan selama ratusan ribu tahun, bahkan bisa lebih lama dari waktu tersebut.
Bintang dimulai dari inti yang terus berputar dan memanas, kemudian mengalami fusi nuklir.
Fusi nuklir adalah proses bertemunya dua proton dan inti atom hidrogen, kemudian bergabung membentuk satu inti helium.
Uniknya, sama seperti benda langit lainnya, bintang juga bisa berputar atau mengalami rotasi.
Namun, putaran bintang melambat seiring waktu, mirip seperti roda yang berputar melambat saat mendapatkan gaya gesek yang besar.
Baca Juga: 5 Fenomena Alam Menakjubkan yang Ada di Beragam Planet Tata Surya, Apa Saja?
Astronom memanfaatkan informasi kecepatan putaran bintang untuk menemukan usia bintang. Metode ini disebut gyrochoronology.
Ketika bintang berputar, maka akan menghasilkan medan magnet yang kuat dan menciptakan suar bintang.
Bintang Tidak Berkelap-kelip
Selama ini kita mengira, bintang-bintang di angkasa bisa menimbulkan cahaya kelap-kelip.
Bersumber dari Livescience, bintang tampak berkelip karena cara kita melihatnya dari sudut pandang Bumi.
Jarak bintang yang sangat jauh menyebabkan kita melihat cahayanya seperti titik kecil bersinar di langit malam.
Ryan French, seorang fisikawan surya di Universitas College London menyebutkan bahwa cahaya bintang menempuh jarak yang sangat jauh untuk mencapai mata kita.
Bintang terdekat dari Bumi setelah Matahari, adalah Proxima Centauri yang jaraknya lebih dari 4 tahun cahaya dari Bumi.
Ketika cahaya bintang hendak mencapai pandangan kita, maka cahaya tersebut bertemu dengan atmosfer terlebih dahulu.
Saat cahaya ini melewati lapisan atmosfer, maka udara yang bergetar menyebabkan sinar bintang tampak berkelip-kelip.
Jadi, bintang gemerlapan bukan karena cara bersinarnya, melainkan diakibatkan oleh udara yang bergetar.
Baca Juga: Puncak Hujan Meteor Lyrid Akan Terjadi Bulan Ini, Kapan Berlangsungnya?
----
Kuis! |
Kenapa ruang angkasa sulit ditelusuri? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023