Bobo.id - Tahukah teman-teman? Fenomena hujan tidak hanya terjadi di Bumi. Hujan juga bisa terjadi di planet lain di tata surya.
Bersumber dari Science Alert, planet lain juga mengalami hujan dengan ukuran tetesan yang kecil. Mirip Bumi!
Namun, hujan di planet lain tak selalu sama dengan Bumi. Yap, hujan di planet lain tidak selalu berupa air.
Jenis material yang jatuh dari langit itu bisa berbeda-beda tergantung karakter dari planet itu sendiri, lo.
Hmm, kalau bukan air, kira-kira seperti apa hujan yang terjadi di planet lain? Kita cari tahu bersama, yuk!
1. Hujan Asam di Venus
Di planet yang sering dijuluki dengan planet bintang kejora ini, kita bisa menemukan hujan asam.
Hujan asam bisa terjadi di Venus karena atmosfer planet Venus kaya akan gas karbon dioksida dan uap air.
Di atmosfer atas yang sangat panas, molekul-molekul tersebut dapat bereaksi dan membentuk asam sulfat.
Selanjutnya, hujan asam terbentuk dari kondensasi asam sulfat dan kemudian jatuh ke permukaan planet.
Kalau mau melihat hujan asam, kita tak perlu jauh-jauh ke Venus. Sebab, planet Bumi bisa mengalaminya!
Baca Juga: Jadi Fenomena Langka, Kapan Gerhana Matahari Total Terlama Sepanjang Sejarah?
Saat gunung berapi meletus, ia akan melepaskan beragam bahan kimia. Hal ini bisa membentuk hujan asam.
2. Hujan Berlian di Saturnus
Saturnus, planet di tata surya yang berjarak sekitar 1,4 miliar kilometer dari Bumi punya fenomena hujan unik.
Di sana, sering terjadi hujan berlian yang diawali dari badai petir kuat dengan sambaran 10 petir per detik.
Saat badai petir terjadi, ada temperatur sangat panas yang bisa membuat molekul metana di atmosfer pecah.
Kondisi ini menyebabkan atom-atom karbon melayang bebas dan mulai berjatuhan ke daratan.
Ketika bergerak melalui atmosfer Saturnus yang padat dan berlapis, atom itu berubah menjadi grafit atau karbon kristal.
Nah, karena terkena tekanan yang tinggi, grafit itu pecah dan menjadi potongan-potongan berlian kecil. Hihi.
3. Hujan Karbon Dioksida di Mars
Seperti kita tahu, Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis, sekitar 100 kali lebih tipis daripada atmosfer Bumi.
Atmosfer Mars terutama terdiri dari karbon dioksida (95%) dengan jejak-jejak nitrogen, argon, dan oksigen.
Baca Juga: Benarkah Semua Objek di Alam Semesta Bisa Berputar? Ini Penjelasannya
Saat musim dingin, uap air di atmosfer Mars membeku menjadi es karbon dioksia atau salju karbon dioksida.
Ketika berganti ke musim semi, suhu meningkat dan es karbon dioksida tadi langsung jadi gas, tanpa fase cair.
Oleh karena itu, manusia lebih sering menyebutkan bahwa di Mars terjadi fenomena hujan karbon dioksida.
4. Hujan Metana di Titan
Tak hanya terjadi pada planet di tata surya, fenomena hujan ternyata juga bisa terjadi di Bulan milik Saturnus!
Di Titan terjadi fenomena turunnya metana es. Uniknya, siklus metana di Titan mirip seperti sikluss air di Bumi.
Metana mengisi danau di Titan, lalu menguap jadi awan. Setelah itu, turunlah hujan dan siklus mulai dari awal.
Di Titan, metana bukan berbentuk gas tetapi cair karena suhu permukaannya sangat dingin, yakni -179 derajat celcius!
Nah, itulah informasi tentang fenomena hujan yang terjadi di planet lain. Semoga bisa jawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: Bobotnya 400.000 Kg, Bagaimana Astronaut Membawa Stasiun Antariksa Internasional ke Angkasa?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan hujan di Bumi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023