Bobo.id - Bulan purnama jadi salah satu fenomena langit yang paling ditunggu-tunggu setiap bulannya. Hihi.
Sebab, saat Bulan purnama tiba, kita bisa melihat Bulan yang bulat sempurna. Cahayanya juga cerah.
Bersumber dari Britannica, Bulan purnama terjadi saat Bulan berada di sisi Bumi yang berlawanan dengan Matahari.
Dengan posisi itu, maka sisi Bulan yang diterangi oleh Matahari sepenuhnya menghadap planet Bumi.
Siapa yang sudah tidak sabar menunggu bulan purnama muncul April ini? Tenang, sebentar lagi, kok.
Yap, mulai malam ini, teman-teman bisa melihat bulan purnama yang disebut dengan Pink Moon ini, lo.
Asal-Usul Nama Pink Moon
Bersumber dari Kompas.com, bulan purnama yang muncul tahun ini disebut dengan Pink Moon.
Meski namanya Pink Moon, namun hal ini tidak berarti warna bulan purnama menjadi merah muda, ya.
Penamaan ini bukan disesuaikan dengan warna bulan, tetapi untuk memudahkan masyarakat mengenali musim.
Sebutan Pink Moon ini berasal dari mekarnya bunga phlox, tanaman bunga yang berwarna merah muda.
Baca Juga: Puncak Hujan Meteor Lyrid Akan Terjadi Bulan Ini, Kapan Berlangsungnya?
Biasanya, ketika bulan purnama April ini muncul, maka bunga phox juga akan mekar, teman-teman.
Selain Pink Moon, bulan purnama yang terjadi pada bulan April juga dikenal dengan nama lain, yakni:
- Sprouting Grass Moon
- Egg Moon
- Fish Moon
- Sucker Moon
Kapan Pink Moon Terjadi?
Teman-teman yang suka mengamati langit, pasti sudah tidak sabar ingin melihat fenomena Pink Moon ini.
Menurut BMKG, fase puncak purnama April atau Pink Moon terjadi pada 24 April 2024 pukul 06.48 WIB.
Meski puncaknya terjadi di pagi hari, kita bisa mengamatinya sepanjang malam sejak 23 April petang, kok.
Namun ingat, untuk melihat fenomena Pink Moon ini, kondisi di wilayah sekitar harus cerah dan tidak hujan.
Baca Juga: Bulan Purnama Terkecil Tahun 2024 Muncul Akhir Pekan Ini, Apa Namanya?
Bersamaan dengan Hujan Meteor Lyrid
Menariknya lagi, bulan purnama yang muncul pada April ini bersamaan dengan puncak hujan meteor lyrid, lo.
Hujan meteor adalah fenomena yang terjadi ketika banyak meteoroid terbakar saat masuk atmosfer Bumi.
Batuan-batuan meteoroid ini berasal dari pecahan atau sisa komet yang mengorbit Matahari, lo.
Nah, hujan meteor Lyrid ini jadi salah satu hujan meteor tertua yang sudah diamati selama 2.700 tahun.
Hujan meteor Lyrid terjadi karena terbakarnya partikel komet C/1861 G1 Thatcher di atmosfer Bumi.
Hujan meteor ini dinamakan dengan hujan meteor Lyrid karena kenampakannya muncul dekat konstelasi Lyra.
Fenomena hujan meteor Lyrid diketahui mencapai puncaknya pada tanggal 22 sampai 23 April 2024.
Sementara itu, di Indonesia sendiri, puncak hujan meteor Lyrid ini berlangsung pada 23 April dini hari tadi.
Meski sudah tak lagi berada di fase puncak, hujan meteor tidak langsung menghilang, teman-teman.
Yap, sama seperti proses mulainya, proses hilangnya hujan meteor Lyrid juga berlangsung bertahap.
Baca Juga: Fenomena Alam Bulan Purnama Bisa Hasilkan Warna Berbeda, Ini Alasannya
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan bulan purnama? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.