Ia dianggap sebagai satelit semu, yakni objek yang mengorbit pada jarak yang hampir sama dengan Bumi.
Dengan begitu, objeknya tetap dekat dengan planet kita saat benda angkasa itu sedang mengorbit Matahari.
Sebuah studi baru menyebut bahwa asteroid kamo'oalewa ini berasal dari tabrakan Bulan dan meteor.
Disebutkan pula bahwa materi asteroid ini kemungkinan berasal dari pecahan permukaan Bulan, lo.
Selain itu, pantulan cahaya di kamo'oalewa juga cocok dengan pantulan cahaya batuan Bulan yang sudah lapuk.
Bahkan, ukuran, usia, dan putarannya sesuai dengan kawah selebar 22 km yang ada di sisi terjauh Bulan!
Peneliti memperkirakan asteroid itu dihasilkan dari tumbukan 45 derajat dengan kecepatan 18 km per detik.
Tumbukan itu ciptakan kawah selebar 10 hingga 20 kilometer. Ukuran kawah ini mirip kawah di Bulan.
Berasal dari Kawah Giordano Bruno
Giordano Bruno merupakan kawah tumbukan Bulan sepanjang 22 km di sisi jauh Bulan, di luar bagian timur laut.
Para peneliti memperkirakan kalau asteroid merah ini berasal dari kawah Bulan, Giordano Bruno ini.
Baca Juga: Sabuk Asteroid, Rumah bagi Sebagian Besar Asteroid di Tata Surya