Bobo.id - Sebagai seorang pelajar, salah satu kemampuan yang penting untuk kita kuasai adalah kecakapan literasi.
Apa yang dimaksud dengan kecakapan literasi?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), literasi berarti kemampuan menulis dan membaca.
Sederhananya, kecakapan literasi adalah kemampuan dalam mengolah dan memahami informasi pada saat kita membaca dan menulis.
Kecakapan literasi yang baik adalah bekal penting dalam menumbuhkan kemampuan belajar sepanjang hayat untuk dapat bertahan dan berkembang, teman-teman.
Memiliki kecakapan literasi yang baik, salah satunya berupa kemampuan membaca adalah fondasi bagi pelajar seperti kita untuk bisa belajar dan berperan dalam kehidupan.
Sayangnya, kecakapan literasi anak-anak Indonesia masih tergolong rendah.
Hasil survei Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 menunjukkan adanya penurunan sebesar 12 poin.
O iya, hasil Asesmen Nasional (AN) 2022 juga menunjukkan bahwa sebanyak 38,47% peserta didik tingkat sekolah dasar belum mencapai kompetensi minimum di bidang literasi.
Nah, salah satu upaya untuk memastikan pelajar di Indonesia mempunyai kecakapan literasi adalah bagian dari Asesmen Nasional (AN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Peningkatan kompetensi literasi saat ini menjadi salah satu fokus dari kebijakan Merdeka Belajar.
Baca Juga: Cara Merawat Kebinekaan Bangsa Melalui Literasi Digital, Materi PPKn
Kebijakan Merdeka Belajar merupakan upaya transformasi pendidikan yang dilakukan secara keseluruhan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi peserta didik sebagai bekal menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Kecakapan literasi tidak hanya bisa ditingkatkan melalui mutu proses pembelajaran, tetapi juga bisa melalui aktivitas dan minat baca.
Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), penyebab masih rendahnya minat baca antara lain karena kurangnya akses untuk membaca.
Hal itu di antaranya dikarenakan masih sedikitnya ketersediaan buku bacaan yang berkualitas dan fasilitas perpustakaan, terutama di daerah terpencil.
Oleh sebab itu, ketersediaan buku bacaan bermutu begitu penting untuk mendukung kegiatan literasi di sekolah.
Gramedia Printing Cetak Buku Pendukung GLN
Gramedia Printing yang berada di bawah PT Gramedia dipercaya oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbudristek, Republik Indonesia untuk mencetak buku pendukung GLN tahun 2024, yaitu buku bacaan bermutu bagi satuan pendidikan SD yang paling membutuhkan.
Pada Senin, 6 Mei 2024, telah dilaksanakan acara Seremonial Pencetakan dan Pengiriman Buku Pengayaan Pendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN) Tahun Anggaran 2024 di Gramedia Printing Site Cikarang, Jawa Barat.
Acara itu dihadiri oleh Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek, Hafidz Muksin; Direktur Utama PT Gramedia, Hari Susanto; Direktur Utama PT Gaido Cito Ekakurindo, Aldrin Aditia; serta Direktur Utama PT Antero Bahana Cemerlang, Andi Asri.
Gramedia Printing dipercaya mencetak dua paket pekerjaan buku pendukung Gerakan Literasi Nasional, yaitu Paket 2 sebanyak 1.361.574 buku dan Paket 4 sebanyak 1.421.472 buku.
Baca Juga: Pentingnya Literasi untuk Anak-Anak, Bagaimana Cara Menyenangkan Kenalkan Literasi?
Total buku pendukung GLN yang dicetak Gramedia Printing ialah sebanyak 2.783.046 buku.
Buku-buku itu seluruhnya telah selesai dicetak dan selanjutnya akan dikirimkan ke berbagai wilayah yang telah ditetapkan yang meliputi: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Papua, dan Papua Barat.
Pengiriman dilakukan oleh mitra ekspedisi yang ditunjuk oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yaitu armada Gaido Ekspress dan ABC Ekspress.
Gramedia Printing berbangga telah menjadi bagian dari program buku pendukung GLN yang sangat bermanfaat untuk anak-anak Indonesia, khususnya yang berada di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Dengan mencetak buku pendukung GLN, Gramedia Printing turut berperan serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Peningkatan Budaya Literasi
Sebagai salah satu unit utama di Kemdikbudristek, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa turut berperan dan berupaya dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat, terutama anak-anak Indonesia di usia sekolah.
Nah, penyusunan bahan penguatan literasi dalam bentuk buku cetak dan digital adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam mendukung peningkatan budaya literasi, teman-teman.
Penyusunan bahan pengayaan pendukung literasi telah dilaksanakan secara rutin oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sejak tahun 2016.
Sampai saat ini, sebanyak 800 judul buku jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA telah diterbitkan, baik dalam bentuk cetak maupun digital.
Baca Juga: Ukur Literasi Membaca Siswa, Ini 3 Instrumen dalam ANBK 2022
Buku-buku digital bisa kita akases secara bebas melalui laman http://budi.kemdikbud.go.id. Asyik, kan?
Beberapa buku juga telah dibuat dalam versi buku audio, sehingga bisa diakses oleh lebih banyak orang, terutama teman-teman berkebutuhan khusus.
O iya, buku-buku pendukung GLN tidak hanya menyajikan cerita yang seru, tetapi juga ada ilustrasi yang menarik. Siapa yang sudah tidak sabar untuk membacanya?
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.