Metode ini biasanya digunakan oleh orator, profesional, dan ahli yang sudah berpengalaman dalam menyampaikan pikiran di hadapan publik.
Namun, metode impromptu dapat menimbulkan beberapa kelemahan, seperti:
- Topik yang disampaikan kurang matang.
- Pembahasan melebar dan tidak fokus.
- Waktu yang digunakan tidak menentu, bisa terlalu lama atau terlalu pendek.
2. Metode Memoriter
Bersumber dari akupintar.id, metode memoriter berarti metode pidato yang dilakukan dengan cara menghafalkan naskah pidato terlebih dahulu.
Jadi, metode memoriter berkebalikan dengan metode impromptu.
Metode memoriter atau menghafal ini biasanya diajarkan dan dipraktikan di sekolah oleh para pelajar, agar kita bisa belajar cara menguasai topik sekaligus mengatur ekspresi wajah.
Metode menghafal juga memiliki kelemahan, di antaranya:
- Penyampaian pidato terkesan kaku.
- Rawan tersendat di tengah pidato karena lupa.
- Jika tidak terbiasa mengatasi lupa, maka dapat mengacaukan seluruh pidato.
3. Metode Naskah
Metode naskah adalah metode yang dilakukan dengan cara membaca naskah pidato.
Naskah pidato sudah disusun dengan rapi, sehingga orang yang menyampaikan dapat membacanya dari awal hingga akhir.
Biasanya, metode naskah ini digunakan saat acara formal, seperti upacara 17 Agustus, pidato Hari Pendidikan, pidato kenegaraan, sambutan pemerintah, laporan lembaga resmi, dan lain-lain.
Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menyunting Tulisan, Materi Kelas 6 SD
Pidato dengan metode naskah dapat mempermudah orator, lebih fokus, dan menghemat waktu karena tidak ada tambahan selain dari naskah yang disiapkan.
Namun, metode naskah juga mempunyai kelemahan, seperti: