Mengenal Blanet, Objek Antariksa yang Mengorbit Lubang Hitam Raksasa

By Fransiska Viola Gina, Senin, 13 Mei 2024 | 19:00 WIB
Planet yang mengorbit lubang hitam. (NASA/JPL-Caltech via Live Science)

Kondisi Planet yang Mengitari Lubang Hitam

Teman-teman tentu sudah banyak mengerti terkait kondisi planet yang mengitari bintang, yakni Matahari.

Misalnya, Venus adalah planet terpanas di tata surya yang ditutupi oleh atmosfer tebal karbon dioksida.

Sementara itu, Bumi merupakan planet terpadat di tata surya. Bumi jadi satu-satunya planet layak huni.

Perlu diketahui, ternyata kondisi planet di tata surya ini tidak bisa disamakan dengan planet lubang hitam.

Tidak seperti kondisi planet yang mengitari bintang, blanet disebut punya kondisi yang lebih ekstrem, lo.

Apabila lubang hitam yang diorbit aktif melahap materi, cakram akresi akan terbentuk dalam blanet.

Hal itu bisa memancarkan jutaan hingga miliaran kali radiasi yang dipancarkan Matahari ke Bumi. Wow!

Planet yang mengitari lubang hitam bisa mengalami suatu fenomena pemanasan radiokatif, teman-teman.

Ini terjadi karena lubang hitam memancarkan banyak neutrino, energi yang hasilkan panas dan cahaya.

Selain suhu super panas, planet yang mengitari lubang hitam juga sangat terang. Nyaris tak ada 'malam hari'.

Baca Juga: Mengapa Tidak Semua Bintang Mati Menjadi Lubang Hitam? Ini Alasannya