Apa Saja Upaya Ki Hajar Dewantara untuk Memajukan Pendidikan? Materi PPkn

By Amirul Nisa, Kamis, 16 Mei 2024 | 11:30 WIB
Sosok Ki Hajar Dewantara yang berjuang membuat sekolah untuk pribumi pada masa penjajahan. (Wikimedia Commons/Pranata(1959))

Bobo.id - Pahlawan bernama Ki Hajar Dewantara tentu sudah tidak asing bagi teman-teman.

Tokoh satu ini berperan penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia dari sebelum hingga merdeka.

Pada materi PPKn kelas 4 SD, teman-teman akan dijelaskan tentang beberapa upaya Ki Hajar Dewantara dalam memajukan pendidikan.

Siapa Ki Hajar Dewantara?

Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan yang termasuk dalam tokoh nasionalis yang berperan dalam memperjuangkan bangsa Indonesia.

Perjuangan Ki Hajar Dewantara berasal dari perjuangan politik, namun kemudian berpindah dan fokus pada bidang pendidikan.

Karena perjuangannya, Ki Hajar Dewantara pun mendapat julukan sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Seperti disebut sebelumnya, kiprah perjuangan Ki Hajar Dewantara terlihat jelas saat bergabung dalam organisasi Budi Utomo pada tahun 1908.

Bergabung dengan Budi Utomo, Ki Hajar Dewantara banyak melakukan pergerakan nasional dengan menyadarkan pentingnya semangat kebersamaan dan persatuan sebagai bangsa yang sama.

Namun itu tidak dilakukan lama dan ia lebih memilih bergerak di bidang pendidikan.

Dengan cita-cita mendirikan sekolah untuk semua orang termasuk para pribumi, berbagai usaha dilakukan oleh tokoh nasional ini.

Berikut beberapa usaha yang dilakukan Ki Hajar Dewantara dalam memajukan bidang pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: 15 Contoh Perwujudan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia, Materi PPKn

Mendirikan Taman Siswa

Dengan tujuan untuk memajukan pendidikan di Indonesia, Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah sekolah bernama Taman Siswa di Yogyakarta pada 3 Juli 1922.

Sekolah yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara ini memberikan pengajaran dengan memadukan pendidikan bergaya Eropa dengan pendidikan gaya Jawa.

Selain itu, sekolah ini juga membantu para pribumi untuk bisa mendapatkan hak pendidikan yang sama.

Mendirikan sekolah ini adalah salah satu usaha dari Ki Hajar Dewantara untuk memerdekakan Indonesia.

Ia menganggap bahwa sekolah yang dibangun oleh Belanda saat itu dibuat bukan untuk rakyat Indonesia namun hanya kepentingan politik etis saja.

Karena itu, Ki Hajar Dewantara merasa perlu mendirikan sebuah sekolah yang akan berfokus mendidik para pribumi.

Pada awal berdirinya, Taman Siswa hanya memiliki Sekolah Dasar dengan tiga tingkat kelas yaitu 1, 2, dan 3.

Hal itu dilakukan karena Ki Hajar Dewantara ingin memberikan kemerdekaan dalam aspek lahiriah dan batiniah pada semua orang sedari dini.

Sehingga sekolah dasar dibentuk dengan jumlah murid saat itu mencapai 130 anak.

Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga memberikan khusus untuk guru yang jumlahnya ada 10 orang.

Selama masa awal berdirinya Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara juga ikut turun tangan untuk menjadi guru.

Baca Juga: Apa Saja Perubahan Redaksi pada Teks Proklamasi Kemerdekaan? Materi PPKn

Ada juga beberapa pengajar lain yang merupakan lulusan sekolah guru dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).

Setelah hampir setahun berdiri, Taman Siswa mengadakan kongres pada tanggal 20 Oktober 1923 di Yogyakarta.

Hasil kongres itu menghasilkan beberapa asa Taman Siswa, sebagai berikut.

- Memerdekakan manusia untuk menentukan dan mengurus hidupnya sendiri.

- Menetapkan bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah.

- Harus berdasar pada kebangsaan.

- Mementingkan penyebaran pengajaran bagi rakyat umum.

- Tidak menerima sumbangan.

- Harus berhemat.

- Mendidik anak murid dengan sistem Among.

Pencetus Tut Wuri Handayani

Selama mendirikan sekolah, Ki Hajar Dewantara menerapkan metode tanpa paksaan sehingga para murid mendapatkan ruang yang luas untuk mengenali potensinya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menyikapi Keberagaman di Indonesia? Materi PPKn

Hal itu dilakukan karena Ki Hajar Dewantara memberlakukan tiga dasar pendidikan yang disebut Tut Wuri Handayani

Isi dari tiga dasar pendidikan itu adalah sebagai berikut.

- Ing Ngarsa Sung Tuladha yang berarti sang pendidik harus memberi teladan dan tindakan yang baik.

- Ing Madya Mangun Karsa yang berarti di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide.

- Tut Wuri Handayani yang berarti seorang guru harus memberi dorongan dan arahan.

Tiga dasar pendidikan itu pun masih digunakan hingga saat ini menjadi dasar pendidikan di seluruh sekolah di Indonesia.

Nah, itu beberapa perjuangan yang dilakukan Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan.

(Foto: Creative Commons/Pranata)

Baca Juga: Mengapa Terjadi Ketegangan antara Golongan Muda dan Golongan Tua? Materi PPKn

----

Kuis!

Apa organisasi yang diikuti Ki Hajar Dewantara pada tahun 1908?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.