Hal ini dibuktikan dari sudah ditemukannya pada musik-musik yang ada di dunia.
Tangga nada pentatonis ini dibagi menjadi dua jenis yaitu pelog dan slendro.
- Tangga Nada Pelog
Tangga nada pelog merupakan tangga nada yang memiliki karakter nada yang menyenangkan dan kesan penghormatan.
Pada tangga nada pelog ada lima jenis nada dengan jarak yang besar yaitu do, mi, fa, sol, si.
Ada banyak lagu tradisional yang menggunakan tangga nada ini, contohnya berikut ini.
- Pitik Tukung dari Jawa Tengah
- Gundul-gundul Pacul dari Jawa Tengah
- Macepet Cepetan dari Bali
- Tangga Nada Slendro
Tangga nada slendro merupakan tangga nada yang memiliki karakter nada yang menyenangkan dan lincak.
Namun yang membuat berbeda dengan tangga nada pelog adalah jarak antarnada cukup kecil.
Tangga nada ini juga memiliki lima nada dalam satu oktaf, yaitu do, re, mi, sol, la.
Sama seperti tangga nada pelog, tangga nada slendro juga banyak digunakan pada lagu-lagu tradisional, seperi berikut.
- Lir Ilir dari Jawa Tengah
- Cing Cangkeling dari Jawa Barat
- Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah.
Baca Juga: Tangga Nada dan Arti Syair Lagu Cing Cangkeling, Materi Kelas 5 SD
Nah, dari penjelasan ini kita bisa memahami kalau tangga pentatonis sudah dikenal cukup lama dan banyak digunakan pada lagu tradisional.
Sedangkan tangga nada diatonis banyak digunakan pada lagu modern dan lama digunakan di Eropa.