Memadukan hidrogen jadi helium dan helium jadi unsur kimiawi dalam fusi nuklir itulah yang membuat bintang "hidup".
Perlu diketahui, proses fusi pada sebuah bintang ini lamanya tergantung pada seberapa besar massa bintang.
Untuk bintang yang terbentuk memiliki massa rendah, mereka bisa melakukan fusi nuklir selama 10 miliar tahun.
Namun, untuk bintang yang lahir dengan massa 8 kali massa Matahari atau lebih, fusi nuklirnya hanya 10 juta tahun.
Apakah Galaksi Bisa Mati?
Ternyata, para astronom juga telah membuat definisi terkait masa hidup dari sebuah objek antariksa galaksi, lo.
Para astronom menganggap galaksi "hidup" jika mereka masih mampu mengubah gas antarbintang jadi bintang baru.
Sementara itu, galaksi dianggap "mati" jika tidak ada lagi bintang-bintang baru yang terbentuk di dalamnya.
Berdasarkan anggapan ini, bisa dikatakan bahwa galaksi Bimasakti kita ini sedang berada di usia paruh baya.
Sebab, laju pembentukan bintang di Bimasakti teramati telah menurun selama sekitar 11 miliar tahun terakhir, nih.
Ini artinya, suatu hari nanti akan tiba masanya ketika galaksi Bimasakti kita ini membentuk bintang terakhir.
Baca Juga: Berukuran Sangat Besar, Apa yang Ada di Dalam Ruang Antargalaksi?