Terkadang, keinginan itu tidak sesuai dengan keinginan individu atau kelompok lain sehingga memicu konflik.
Contoh proses disosiatif ini meliputi memfitnah orang lain, pertengkaran antarteman, dan lain sebagainya.
2. Perbedaan Individu
Setiap individu tentu memiliki perbedaan dalam pendirian dan perasaan terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya.
Hal ini terutama ketika seseorang itu sedang berinteraksi dalam masyarakat yakni lingkup yang lebih luas.
Perbedaan ini bisa memicu konflik dalam masyarakat karena tidak semua orang punya pandangan yang sama.
3. Perbedaan Kepentingan
Di tengah masyarakat yang beragam, tentunya terdapat nilai tertentu yang dianggap penting dan tak boleh diremehkan.
Terkadang, nilai dan kepentingan satu kelompok masyarakat bisa berbeda dengan kepentingan kelompok lain.
Hal-hal seperti perbedaan nilai inilah yang akhirnya bisa memicu konflik sosial yang ada di tengah masyarakat.
Perbedaan kepentingan yang dipicu dengan sikap kecemburuan sosial bisa hasilkan konflik yang cukup besar.
4. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Pendirian dan pola pikir yang berasal dari latar belakang keberagaman budaya bisa menimbulkan konflik antarindividu.
Baca Juga: Pentingnya Persatuan dan Kesatuan untuk Masyarakat, Materi Kelas 6 SD
Seseorang yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan tentu akan mempelajari nilai budayanya.