3 Faktor Penyebab Munculnya Diksi dalam Puisi, Materi Bahasa Indonesia

By Fransiska Viola Gina, Kamis, 6 Juni 2024 | 12:00 WIB
Faktor penyebab munculnya diksi dalam puisi. (@instastudio via Canva)

1. Makna Kias (Konotatif)

Konotatif adalah makna kata yang tidak sebenarnya dan kata yang sudah mengalami penambahan makna dasar.

Umumnya, kata konotatif ini mengacu pada makna kiasan, mengandung imajinasi, dan untuk menggugah rasa.

Untuk memahami makna kias atau konotatif dalam pembentukan diksi dalam puisi, coba baca puisi 'Aku' karya Chairil Anwar.

Larik 'binatang jalang dari kumpulannya terbuang' bisa diartikan orang yang selalu bersikap memberontak.

Penyair memilih kata 'binatang jalang' untuk menggambarkan bahwa 'aku' adalah orang yang tak bisa mengikuti aturan.

Dalam kehidupan, orang seperti ini jadi orang yang tidak diakui keberadaannya. Penyair pun memilih kata 'terbuang'.

2. Lambang (Simbol)

Dalam puisi, banyak digunakan lambang yaitu penggantian suatu hal atau benda dengan benda lainnya.

Ada lambang yang bersifat lokal, kedaerahan, nasional, ada juga yang universal (berlaku untuk semua manusia).

Misalnya, bendera adalah lambang identitas negara dan bersalaman adalah lambang pertemuan atau perpisahan.

Untuk memahaminya, kita diajak membaca puisi 'Surat kepada Bunda tentang Calon Menantunya' karya W.S. Rendra.

Baca Juga: Apa Fungsi Majas dalam Puisi? Materi Bahasa Indonesia Kelas 6 SD

Dalam puisi tersebut, penyair menggunakan kata 'kandang'. Kata ini adalah kata yang menyimbolkan rumah.