Dengan perhitungan sama, bisa diasumsikan, tingkat kematian bintang di galaksi lain sama dengan galaksi kita.
Sayangya, kebanyakan bintang di alam semesta tidak mati dengan cara meledak dalam supernova, teman-teman.
Kebanyakan bintang, seperti kerdil merah yang lebih kecil dari Matahari bisa hidup selama triliunan tahun.
Hal ini tentu berbeda dengan bintang seperti Matahari yang akan menjadi raksasa merah di masa depan.
Sebelum Matahari menyusut menjadi kerdil putih, bintang ini hanya bisa bertahan selama beberapa miliar tahun.
Namun perlu diperhatikan, kedua jenis bintang, baik kerdil merah atau kerdil putih tidak mati, tapi meredup.
Miliaran tahun yang akan datang, kerdil putih dan kerdil merah tak lagi terlihat karena cahayanya sangat redup.
Saat sudah jadi katai putih, suhu bintang itu akan semakin dingin. Ia juga tak lagi bersinar terang dan terlihat gelap.
Menariknya, bintang-bintang jenis ini justru mendominasi populasi bintang di alam semesta kita, teman-teman.
Sayangnya, bintang jenis ini terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang dari planet Bumi, teman-teman.
Nah, itulah informasi tentang jumlah bintang lahir dan mati. Semoga informasi ini bisa jawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Setelah Bintang Mengalami Supernova? Ini Penjelasannya