Bagaimana Proses Evolusi Galaksi di Alam Semesta? Ini Penjelasannya

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 7 Juni 2024 | 16:00 WIB
Proses evolusi galaksi di alam semesta. (freepik/rawpixel-com)

Tenang saja, penggabungan galaksi tidak akan membuat bintang dari masing-masing galaksi itu bertabrakan, kok.

Penggabungan galaksi justru bisa menghasilkan gelombang kejut gravitasi yang bisa picu pembentukan bintang baru.

Kematian Galaksi

Seperti disebutkan sebelumnya, galaksi tidak hidup abadi di alam semesta. Mereka juga akan alami kematian.

Yap, pada akhirnya, galaksi akan berhenti membentuk bintang baru setelah menguras seluruh pasokan gas dan debu.

Ketika pasokan habis, pembentukan bintang akan melambat selama miliaran tahun sampai berhenti sepenuhnya.

Saat ini, galaksi Bimasakti telah menggunakan sebagian besar hidrogen sehingga pembentukan bintang melambat.

Penggabungan dengan Andromeda 4 miliar tahun lagi disebut bisa memperpanjang umur galaksi Bimasakti.

Menurut para astronom, di alam semesta terdapat galaksi hidup dan galaksi mati yang hampir setara jumlahnya.

Galaksi hidup memiliki persediaan gas melimpah yang dapat membentuk bintang, terutama gas hidrogen.

Sementara itu, galaksi mati memiliki pasokan gas yang sangat rendah sehingga bintang tak banyak terbentuk.

Baca Juga: Beberapa Galaksi Mulai Berhenti Menciptakan Bintang Baru, Mengapa?