Penelitian ini diterbitkan pada tahun 2022, menunjukkan bahwa siklon Jovian ditenagai oleh konveksi yang sama seperti badai di Bumi.
Sebagai pengingat, konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang perantaranya ikut berpindah.
Dengan gambar yang ditangkap oleh pesawat antariksa Juno, ditemukan bahwa kecepatan angin horizontal awan di Jupitet berperilaku serupa dengan atmosfer Bumi.
Tim kemudian menggunakan metode dari oseanografi dan ilmu atmosfer untuk menghitung kecepatan angin vertikal dari filamen.
Akhirnya, mereka mengkonfirmasi kesamaan perilaku antara front di Bumi dan front di Jupiter.
Melalui proses ini, tim menentukan bahwa filamen membantu mengangkut energi panas dari bagian dalam Jupiter ke atmosfer bagian atas.
Akibatnya, angin berperan sekitar seperempat dari total energi kinetik yang menggerakkan siklon Jupiter.
Planet Gas Raksasa
Bersumber dari NASA, Jupiter disebut planet gas raksasa. Apa alasannya?
Atmosfer Jupiter sebagian besar terdiri dari gas hidrogen dan gas helium, hampir mirip dengan kondisi atmosfer Matahari.
Planet ini juga tertutup awan tebal berwarna merah, cokelat, kuning, dan putih.
Baca Juga: Ada Fenomena 6 Planet Berbaris Sejajar di Langit Besok, Ini Cara Melihatnya