Untuk melancarkan aksi monopoli, Belanda membentuk persekutuan dagang VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie).
Persekutuan dagang itu melakukan tindakan monopoli yang merugikan Indonesia sebagai bangsa jajahannya.
Beberapa peraturan yang diterapkan oleh VOC untuk melancarkan aksi monopoli di Indonesia, antara lain:
- VOC melarang rakyat menjual rempah-rempah selain kepadanya.
- VOC menetapkan jumlah tanaman rempah-rempah.
- VOC menetapkan tempat penanaman rempah-rempah.
2. Sistem Tanam Paksa
Selain aksi monopoli oleh VOC, Belanda juga menerapkan kebijakan sistem tanam paksa di Indonesia. Apa itu?
Sistem tanam paksa adalah sistem yang mengharuskan rakyat menanam tanaman ekspor di bawah paksaan penjajah.
Kebijakan tanam paksa memiliki beberapa ketentuan yang memberatkan rakyat. Praktiknya pun banyak penyelewengan.
Hal ini membuat rakyat Indonesia semakin terpuruk dan banyak meninggal kelaparan karena kurang gizi.
Aturan pokok tanam paksa yang dibuat oleh Belanda untuk diterapkan oleh masyarakat Indonesia, yakni:
- Rakyat wajib menyiapkan 1/5 dari lahan untuk ditanami tanaman wajib.
- Rakyat yang tidak memiliki tanah wajib bekerja selama 6 hari dalam setahun di perkebunan atau pabrik milik pemerintah.
- Lahan tanaman wajib bebas pajak karena hasil yang disetor dianggap pajak.
- Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak akan dikembalikan.
- Tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menggarap tanaman wajib tidak boleh melebihi waktu yang diperlukan untuk menanam padi.
- Kerusakan atau gagal panen menjadi tanggung jawab pemerintah.
Baca Juga: Bagaimana Upaya Daendels untuk Mempertahankan Pulau Jawa? Materi IPS
3. Sistem Sewa Tanah
Awalnya, sistem sewa tanah adalah kebijakan Inggris. Namun, sistem ini juga diadopsi oleh pemerintah Belanda.
Yap, sistem sewa tanah ini dilanjutkan oleh pemerintah kolonial Belanda yang baru, Buyskes dan Van Der Capellen.
Hal ini karena sistem sewa tanah dianggap bisa mengembangkan sistem ekonomi di Hindia Belanda, teman-teman.