Kenapa Hujan Bisa Turun saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan Ilmiahnya

By Grace Eirin, Sabtu, 15 Juni 2024 | 15:30 WIB
Kenapa hujan bisa terjadi saat kemarau? (Jean-Daniel Francoeur/pexels)

Fenomena La-Nina adalah salah satu fenomena pola iklim yang terjadi di Samudra Pasifik, dan memengaruhi cuaca di seluruh dunia.

Saat terjadi fenomena La Nina, angin pasat berembus lebih kencang dari biasanya, sehingga mendorong lebih banyak air hangat ke wilayah Asia.

Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan ini, maka perlu meningkatkan kewaspadaan pula terhadap bencana hidrometeorologi. 

Namun, intensitas La Nina yang terjadi di Indonesia pada tahun ini termasuk lemah, sehingga tidak cukup kuat untuk memicu hujan lebat di berbagai wilayah.

Lebih lanjut Bapak Supari menerangkan, dampak La Nina lainnya adalah musim hujan dapat datang lebih cepat.

Oleh karena itu, BMKG meminta petani untuk bersiap menghadapi kemungkinan tersebut.

Wilayah Hujan saat Kemarau

BMKG juga memprediksi, ada berbagai wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan bulanan di atas normal walau Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

Hal itu disampaikan berdasarkan prediksi curah hujan bulanan BMKG untuk bulan Agustus, September, dan Oktober 2024.

Seluruh masyarakat Indonesia, khsusunya yang bekerja di bidang pertanian, perlu memperhatikan informasi berikut. 

Sebab, datangnya hujan deras dapat memengaruhi proses pertanian dan hasil panen. 

Baca Juga: Kenapa Udara Malam Terasa Sangat Dingin saat Musim Kemarau? Ini Penjelasannya