Kenapa dinamakan purnama stroberi? Sebenarnya berasal dari penanda musim tertentu bagi penduduk asli Amerika.
The Farmer’s Almanac (Almanak Petani Amerika), penggagas nama fenomena tersebut memiliki alasan khusus, yaitu pada bulan Juni, saat terjadinya bulan purnama, dilakukan panen stroberi.
Meskipun fenomena ini langka, kita bisa mengamatinya tanpa alat bantu optik apa pun, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto maupun video.
Bulan purnama terkadang tampak berwarna berbeda dengan bulan biasa.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perbedaan warna bulan purnama, misalnya penyimpangan atmosfer.
Cahaya bulan saat melintasi atmosfer Bumi dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil di udara, seperti debu, polusi, dan kelembaban.
Partikel-partikel ini dapat menyebabkan cahaya terpencar dan membuat bulan tampak berwarna kemerahan atau kekuningan.
Bulan purnama yang tampak berwarna merah atau kuning biasanya menunjukkan posisi bulan di dekat cakrawala.
Di sana, sebagian cahaya biru telah dihamburkan melalui atmosfer, sehingga muncullah warna tersebut.
Ketika bulan berada dekat dengan cakrawala, terutama ketika terbit atau terbenam, cahaya bulan harus melewati lebih banyak lapisan atmosfer daripada ketika bulan berada di atas kepala kita.
Pada saat itu, cahaya bulan melewati lebih banyak udara yang mampu menyebabkan pemencaran dan penyerapan. Akibatnya, bulan bisa tampak lebih kekuningan, kemerahan, atau oranye.
Baca Juga: Medan Magnet Matahari Akan Berbalik Arah, Apa Dampaknya bagi Bumi?