Ketika pemain penyerang berada di posisi offside, maka ia dapat memperoleh keuntungan yang tidak semestinya, seperti lebih mudah mencetak gol.
Saat ini, FIFA mengubah aturan offside dalam permainan demi pertandingan yang lebih menarik.
Menurut aturan terbaru FIFA, pemain dianggap melakukan offside jika seluruh bagian tubuhnya, yang dalam kondisi menyerang, berada lebih dekat dengan gawang daripada bola serta pemain bertahan terakhir.
Contoh Posisi Offside
Berikut ini beberapa posisi yang dianggap sebagai bentuk pelanggaran offside.
1. Setiap bagian kepala, badan, atau kaki berada di setengah lapangan lawan (tidak termasuk garis tengah).
2. Setiap bagian kepala, badan, atau kaki lebih dekat ke garis gawang lawan dibandingkan bola dan pemain kedua terakhir lawan.
3. Tangan dan lengah semua pemain, termasuk kiper, tidak diperhitungkan.
4. Bagian tubuh yang termasuk dalam hitungan offside yaitu batas atas lengan sejajar dengan bagian bawah ketiak.
Jika pemain berdiri atau memosisikan diri sejajar dengan dua pemain lawan terakhir atau pemain lawan kedua terakhir, maka tidak dianggap offside.
Sanksi yang akan diberikan kepada pemain yang dianggap offside yaitu wasit akan memberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan di tempat terjadi pelanggaran.
Namun, pada situasi tertentu, jika pemain mencetak gol setelah terjadi offside, maka gol dianggap tidak sah.
Baca Juga: Berapa Durasi Waktu Permainan Futsal? Materi Penjasorkes Kelas 6 SD