Benda langit ini massanya sekitar 12 kali massa Jupiter hingga setengah massa Matahari.
Katai cokelat bisa memancarkan cahayanya sendiri, mirip seperti bintang, namun cahayanya tidak terlalu terang.
Uniknya, katai cokelat terbesar dan termuda, mengeluarkan pancaran cahaya hangat yang stabil.
Sementara katai cokelat terkecil dan tertua hampir tidak bisa dilihat, namun memancarkan radiasi kuat di bagian spektrum inframerah.
Cara katai cokelat terbentuk sama seperti bintang biasa, yaitu hancur dari nebula raksasa yang terdiri dari debu dan gas.
Namun, kebanyakan bintang katai cokelat tidak cukup masif untuk dapat mempertahankan reaksi fusi nuklir pada intinya.
Berbeda dengan Bintang Lain
Katai cokelat dianggap berbeda dengan bintang karena tidak bersinar akibat panasnya api nuklir di dalam intinya.
Cahaya dan panas katai cokelat merupakan sisa dari pembentukan awalnya.
Selain itu, dibandingkan bintang jenis lainnya, katai cokelat memiliki suhu yang suam-suam kuku atau tidak terlalu panas.
Baca Juga: Alam Semesta Mengembang, Mengapa Galaksi Masih Bisa Bertabrakan?
Ini terjadi karena katai cokelat lahir dari runtuhnya awan gas dan debu dengan jumlah sedikit, dan keruntuhan gravitasinya melepaskan energi.