15 Contoh Majas Eufimisme dalam Bentuk Kalimat, Materi Bahasa Indonesia

By Amirul Nisa, Selasa, 2 Juli 2024 | 09:30 WIB
Belajar dengan latihan mengerjakan soal. (freepik)

Bobo.id - Dalam kehidupan sehari-hari, teman-teman mungkin tidak sadar sudah menggunakan beragam jenis majas.

Majas atau gaya bahasa bukan hanya digunakan dalam puisi, cerpen, atau syair.

Pada materi bahasa Indonesia kelas 7 SMP teman-teman akan diajarkan kalau majas bisa digunakan bahkan dalam percakapan sehari-hari.

Ada banyak jenis majas yang dikelompokkan dalam empat jenis yaitu majas perbandingan, pertentangan, penegasan, dan sindiran.

Setiap kelompok majas itu terdiri dari beberapa majas yang bisa jadi sudah sering kita gunakan.

Kali ini, teman-teman akan dijelaskan tentang salah satu bagian dari majas perbandingan, yaitu majas eufimisme.

Apa Itu Majas Eufimisme?

Eufimisme merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu euphemizei yang berarti kata-kata yang baik.

Sehingga majas eufimisme merupakan majas yang berfungsi untuk menggantikan kata-kata yang dianggap tabu atau kasar dengan kata yang lebih lembut.

Jadi, bagian majas perbandingan ini berguna untuk memperhalus kata yang akan disampaikan.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) eufimisme merupakan ungkapan yang lebih halus sebagai ungkapan yang dirasa kasar, merugikan, dan tidak menyenangkan.

Sehingga majas ini akan berkaitan dengan bentuk konotasi positif pada sebuah kata atau kalimat.

Baca Juga: 20 Contoh Majas Antitesis dalam Bentuk Kalimat, Materi Bahasa Indonesia

Agar lebih memahami jenis majas ini, mari simak contoh majas eufimisme dalam bentuk kalimat.

Contoh Majas Eufimisme

1. Kakak perempuan itu sangat baik karena mau membantu kakek tuna netra menyeberang jalan. (Tuna netra = buta)

2. Rasya sedikit ketinggalan dalam pelajaran bahasa Inggris. (Ketinggalan = bodoh)

3. Dokter memberikan banyak vitamin untuk ibuku yang sedang hamil, agar adik di kandungan tidak menjadi tuna daksa. (Tuna daksa = cacat fisik)

4. Agus punya beberapa teman tuna rungu yang sangat baik hati. (Tuna rungu = tuli)

5. Mencuri adalah perbuatan yang bisa membuat seseorang berada di balik jeruji besi. (Jeruji besi = penjara)

6. Rahmat pulang terlambat, karena ada banyak pasien yang harus dibantu. (Pasien = orang sakit)

7. Pegawai toko itu diistirahatkan sementara dari tugasnya. (diistirahatkan sementara = skorsing).

8. Para koruptor akhirnya ditangkap dan mendapatkan hukuman yang berat. (Koruptor = pencuri uang rakyat).

9. Rudi terburu-buru memanggil guru di depan untuk izin buang air kecil. (Buang air = kencing)

10. Kakak sudah bekerja keras sebagai pramuniaga untuk membiayaiku sekolah. (Pramuniaga = sales)

11. Para tuna wisma di kota sebelah mendapatkan bantuan dari seorang dermawan. (Tuna wisma = gelandangan)

Baca Juga: Apa Fungsi Penggunaan Majas dalam Karya Sastra? Materi Bahasa Indonesia

12. Polisi berhasil mengamankan pelaku pencurian di mall sore tadi. (Diamankan = ditangkap)

13. Agus kebingungan mencari kamar kecil di museum saat sedang berlibur. (Kamar kecil = toilet)

14. Dari ruangan itu tercium aroma kurang sedap yang mengganggu. (Aroma kurang sedap = bau)

15. Di kota ini ada banyak tuna karya yang perlu dibantu. (Tuna karya = pengangguran)

Dari penjelasan ini, sekarang teman-teman tentu sudah paham tentang majas eufimisme dan bisa menggunakannya.

Baca Juga: 20 Contoh Majas Retorika dalam Karya Sastra, Materi Bahasa Indonesia

----

Kuis!

Di mana majas bisa digunakan?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.