Bobo.id - Di era modern seperti sekarang ini, hampir semua orang bisa bebas mengakses internet.
Yap, baik orang tua atau anak-anak seperti kita bisa mengakses internet lewat komputer, laptop, tablet, atau ponsel pintar.
Di masa kini, ada berbagai kegiatan atau hal lain yang tidak terlepas dari peran teknologi dan informasi.
Ini tak terkecuali terkait soal pengasuhan anak-anak seperti kita yang mayoritas lahir di era milenial yang serba modern.
Dengan peran teknologi dan informasi, ada perkembangan pola asuh yang dikenal dengan digital parenting. Apa itu?
Cari tahu penjelasannya dari dokter spesialis kedokteran jiwa, dr. Afinia Permanasari, Sp.KJ dari Rumah Sakit JIH Solo, yuk!
Apa Itu Digital Parenting?
Digital parenting adalah perkembangan pola asuh yang muncul dan banyak dipraktikkan setelah pandemi.
Pola asuh ini berfokus agar kita bisa belajar dan beraktivitas secara mandiri dengan teknologi.
Menurut dr. Afinia, pengasuhan paling tepat di era digital adalah dengan adanya peran kontrol dari orang tua.
Peran kontrol orang tua terhadap kita dalam menggunakan teknologi itulah yang disebut digital parenting.
Kini, anak-anak seusia kita bisa dengan mudah mengakses internet. Misalnya, untuk keperluan tugas sekolah.
Baca Juga: Jadi Media Parenting Terpecaya, Nakita Adakan Giveaway THR Spesial Ulang Tahun ke-24
Namun ingat, di internet tak hanya tersedia informasi untuk tugas sekolah. Ada juga informasi dan kabar lainnya.
Agar ponsel pintar dan internet bisa dimanfaatkan dengan baik, maka kita harus terus dalam pengawasan orang tua.
Misalnya, kita bisa bermain ponsel dan mencari bahan tugas sekolah saat sedang bersama dengan orang tua.
Dengan begitu, ketika ada yang tidak bisa dipahami, kita bisa langsung bertanya kepada orangtua kita, deh.
Batasan Screen Time Anak
Salah satu digital parenting yang kerap diterapkan orangtua pada kita adalah terkait screen time. Apa itu, Bo?
Screen time adalah istilah untuk menyebut seberapa banyak waktu yang terpakai untuk melihat layar elektronik.
Ternyata, aturan khusus terkait batasan waktu dalam memberikan screen time itu bisa berbeda sesuai usia.
Misalnya, untuk anak yang masih berusia 0 - 2 tahun belum diperbolehkan untuk menonton layar ponsel pintar.
Sementara itu, untuk anak usia 2 - 5 tahun, screen time yang bisa diberikan adalah sekitar satu jam sehari.
Untuk anak-anak yang usianya 6 - 12 tahun, maka screen time yang bisa didapat adalah dua jam sehari.
Baca Juga: KOSA Ajak Orangtua Kenali Gejala dan Solusi Distress pada Anak-Anak, Ikuti Webinar Ini, yuk!
Nah, kalau untuk anak pra-remaja, batasan screen time bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau keperluannya.
Misalnya, bagi yang punya aktivitas seperti zoom online, les online, dan lainnya, pasti punya screen time lebih banyak.
Sebaliknya, bagi yang aktivitasnya banyak dilakukan di luar, maka screen time yang didapat akan lebih sedikit.
Pengelolaan Ponsel Pintar untuk Anak-Anak
Saat ini, ponsel pintar memiliki peran yang sangat besar bagi kehidupan kita.
Sebab, di ponsel pintar, ada banyak hal yang bisa didapatkan. Mulai dari hal baik maupun hal buruk.
Untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan ponsel pintar, dr. Afinia menyarankan agar orang tua melakukan:
- Pendampingan ketika anak menggunakan ponsel pintar.
- Memberikan batasan waktu.
- Memberikan penjelasan mana informasi yang benar dan salah.
- Tidak memberikan ponsel pintar sebagai hak milik.
Nah, itulah informasi tentang digital parenting yang penting dipahami di era modern ini. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini, Tips untuk Orang Tua dari Webinar Bobo Creative Week
----
| Kuis! |
| Berapa screen time untuk anak usia 2-5 tahun? |
| Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.