Tak hanya itu, bunyi yang merambat melalui media cair juga bisa digunakan untuk mengukur kedalaman laut, lo.
Hal ini dilakukan dengan memancarkan gelombang ultrasonik ke dalam air laut yang dalam sampai dasar laut.
Bunyi dari dasar laut itu akan dipantulkan lagi ke kapal/perahu sehingga para ilmuwan bisa menghitung kedalaman laut.
Sayangnya, perambatan bunyi melalui media cair ini lebih lemah dibandingkan perambatan lewat benda padat.
3. Bunyi Merambat Melalui Benda Gas
Salah satu bentuk gas yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah udara, teman-teman.
Kita bisa mendengar bunyi atau suara obrolan orang lain, alat musik, maupun gemuruh petir melalui udara.
Misalnya, saat hujan deras, tak jarang kita mendengar suara guntur. Nah, guntur itu merambat melalui udara.
Suara petir di malam hari terdengar lebih keras dari siang hari karena kerapatan udara di siang hari lebih renggang.
O iya, teman-teman juga dapat mendengarkan lagu dan musik karena peran perambatan bunyi melalui udara, lo.
Bunyi yang dihasilkan dari radio maupun alat musik merambat melalui udara untuk bisa sampai ke telinga kita.
Partikel-partikel di udara ini akan membantu kita untuk menangkap bunyi yang digetarkan oleh sumber bunyi.
Nah, itulah penjelasan tentang cara bunyi merambat hingga kita bisa mendengarnya. Semoga bisa bermanfaat, ya.