Hewan Beracun Cenderung Memiliki Warna yang Mencolok, Apa Alasannya?

By Fransiska Viola Gina, Sabtu, 3 Agustus 2024 | 15:30 WIB
Hewan beracun cenderung memiliki warna tubuh yang mencolok. (Pixabay)

Meniru Konsep Aposematisme

Seiring berjalannya waktu, konsep aposematisme makin berkembang. Bahkan, ada yang meniru konsep ini, lo.

Bersumber dari Animal Wised, proses meniru ini terbagi jadi dua yakni mullerian mimicry dan batesian mimicry. 

Mullerian mimicry adalah proses ketika hewan dengan spesies berbeda meniru warna dan corak hewan aposematisme.

Karena tahu kalau warna dan corak itu ditakuti oleh predator, mereka meniru agar terhindar dari masalah serupa.

Spesies ini punya warna serupa dan sama-sama beracun sehingga bisa memperkuat informasi tentang warna itu.

Hal ini tentu membuat predator dapat belajar lebih cepat dan makin menjauhi corak dan warna itu. Keren, ya!

Nah, kalau batesian mimicry adalah proses meniru warna dan corak yang dilakukan oleh hewan tidak beracun.

Agar adaptasi aposematisme ini bisa terus berjalan, hewan yang beracun harus lebih banyak dari hewan meniru.

Sebab, jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka lambat laut predator lebih sering mendapatkan hewan peniru.

Akhirnya, predator tahu bahwa warna mencolok itu tidak beracun sehingga bisa bikin adaptasi ini menjadi gagal.

Nah, itulah alasan mengapa hewan beracun cenderung memiliki warna yang mencolok. Semoga bermanfaat, ya!