Infeksi yang umum terjadi antara lain infeksi jamur, seperti tinea (kurap) dan infeksi bakteri, seperti folikulitis.
Gejala infeksi ini bisa bervariasi, mulai dari gatal-gatal, kemerahan, hingga muncul benjolan atau ruam di kulit.
Selain risiko infeksi kulit, pertumbuhan jamur di kamar mandi juga bisa memengaruhi kesehatan pernapasan, lo.
Spora jamur yang terlepas ke udara bisa terhirup dan picu masalah pernapasan, terutama bagi pasien asma.
Penurunan Kualitas Handuk
Handuk basah yang disimpan di kamar mandi cenderung menghasilkan bau yang tidak sedap setelah beberapa waktu.
Bau tak sedap ini umumnya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri dan jamur yang Bobo sebutkan sebelumnya.
Selain itu, handuk yang tidak kering sempurna ini juga bisa menyerap bau dari kamar mandi itu sendiri, teman-teman.
Ini termasuk bau produk pembersih atau kelembapan di ruangan itu. Aroma ini lah yang bikin handuk bau apak.
O iya, kalau handuk terus dalam keadaan basah di kamar mandi, maka serat pada handuk bisa alami kerusakan.
Handuk yang terus menerus basah dan tidak kering dengan baik akan mengalami penurunan kualitasnya.
Baca Juga: Bolehkah Pakaian Dicuci Bersamaan dengan Handuk? Ini Penjelasannya