Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu arah komet saat bergerak?
Sebelum mempelajari tentang gerakan komet, kita harus samakan pemahaman mengenai pengertian komet terlebih dahulu.
NASA mendefinisikan komet sebagai puing-puing sisa pembentukan tata surya yang terdiri dari debu, batuan, dan es yang membeku.
Para astronom bahkan mengelompokkan komet berdasarkan durasi orbitnya saat mengelilingi matahari.
Yap, bukan hanya planet yang mengelilingi matahari, komet juga melakukannya.
Lalu, berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh komet untuk kembali ke tempat awalnya setelah mengelilingi matahari secara penuh?
Yuk, cari tahu!
Orbit Komet
Bersumber dari space.com, komet berperiode pendek membutuhkan waktu sekitar 200 tahun atau kurang untuk menyelesaikan satu orbit.
Komet berperiode pendek dikenal dengan nama komet periodik, yang berasal dari kumpulan benda es berbentuk cakram.
Sementara komet berperiode panjang memerlukan waktu lebih dari 200 tahun.
Baca Juga: Benarkah Ada Fenomena Hujan Berlian di Planet Neptunus? Ini Faktanya
Komet berperiode panjang diperkirakan berasal dari Awan Oort, yang seperti gelembung berdinding tebal, terbuat dari potongan puing-puing ruang angkasa yang seukuran gunung.
Faktanya, di Awan Oort ini diperkirakan ada miliaran hingga triliunan objek langit.
Letak Awan Oort di luar Pluto dan berada di tepi terjauh Sabuk Kuiper, wilayah dari benda es yang membentang melampaui orbit Neptunus.
Pada saat mengorbit lebih dekat ke Matahari, komet akan memanas dan memuntahkan gas dan debu dari bagiannya.
Materi berupa gas dan debu inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya ekor komet yang panjang dan bercahaya.
Faktanya, dalam kondisi beku, komet hanya berukuran sebesar kota kecil di Bumi.
Namun, saat orbit komet mendekatkan komet pada Matahari, sebagian esnya mulai mencair, menghasilkan debu dan gas.
Kemudian, angin Matahari akan mendorong debu dan gas yang dikeluarkan es agar menjauhi komet, membentuk ekor komet yang bersinar.
Perjalanan yang Berulang
Jika komet memiliki jalur atau orbitnya sendiri, maka perjalanannya akan berulang. Benarkah, Bo?
Tentu saja! Apakah teman-teman masih ingat dengan Komet Halley yang paling populer di dunia astronomi?
Baca Juga: Saturnus Lemparkan Komet dengan Kecepatan 10.800 Km/Jam, ke Mana Arahnya?
Komet Halley akan terlihat di langit Bumi setiap 75 tahun ketika mendekati matahari.
Secara resmi, Komet Halley dikenal dengan nama 1P/Halley, yang diambil dari nama astronom yang meneliti komet ini, Edmond Halley.
Awalnya, komet ini ditemukan pada tahun 1531, kemudian kembali lagi mendekati Bumi pada tahun 1607 dan 1682.
Menurut Badan Antariksa Eropa, pengamatan pertama Komet Halley terjadi pada tahun 239 SM. Namun, kemunculan Komet Halley yang paling populer terjadi pada tahun 1066.
Itulah bukti bahwa perjalanan komet bisa berulang.
Seperti kebanyakan komet, Komet Halley memiliki koma dan ekor. Koma adalah atmosfer gas dan debu yang mengelilingi inti komet saat komet mendekati Matahari.
Ekor adalah struktur panjang yang terbentuk ketika gas dan debu koma ditarik oleh radiasi matahari.
Ketika Komet Halley mendekati Matahari, pemanasan menyebabkan gas dan debu yang ada di inti untuk memancar dan membentuk koma dan ekor.
Nah, saat itulah terjadi hujan meteor Orionid yang disebabkan oleh hasil dari debu dan partikel kecil yang ditinggalkan oleh komet Halley selama perjalanannya melalui tata surya.
----
Kuis! |
Berapa tahun periode komet periodik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.