Maka dari itu, imajinasi juga sering dihubungkan dengan kemampuan otak.
Bersumber dari phychologytoday.com, imajinasi tidak bergantung pada informasi yang diterima oleh saraf sensorik.
Atau dengan kata lain, imajinasi ini tidak bergantung dengan apa yang kita lihat, dengar, rasa, cicipi, atau sentuh.
Imajinasi muncul dari dalam otak secara tidak sadar, karena dipengaruhi oleh ingatan dan perasaan.
Biasanya, orang-orang yang berbakat di bidang kesenian, kreativitas, atau kerajinan tangan memerlukan imajinasi dalam dirinya.
Uniknya, biasanya orang yang sedang berimajinasi dikaitkan dengan melamun.
Melamun yaitu keadaan untuk memproses informasi yang menggabungkan pengetahuan dan imajinasi, teman-teman.
Oleh karena itu, orang yang sering melamun lebih sering dikaitkan dengan kecerdasan tinggi.
Mendorong Kreativitas
Imajinasi juga sering disebut dapat mendorong kreativitas seseorang. Kenapa begitu, ya?
Faktanya, imajinasi tidak ada batasnya, lo.
Baca Juga: Sakit Kepala Bukan Berasal dari Otak yang Nyeri, Apa Sebabnya?