Ada juga perebutan medali di pentathlon putra yang terdiri dari panahan, renang, lempar lembing, dan tolak peluru.
Empat tahun kemudian, di Paralimpiade Tokyo 1964, program para-atletik diperluas jadi 42 perlombaan.
Balap kursi roda memulai debutnya di paralimpiade dengan lari cepat dan estafet yang menarik minat penonton.
Menyusul pengenalan balap kursi roda, jarak balapan diperpanjang, mulai 100 meter hingga 1.500 meter.
Kebutuhan dalam Para-Atletik
Perlombaan para-atletik juga membutuhkan peralatan olahraga khusus, seperti cakram, tolak peluru, dan lembing.
Selain itu, para atlet juga bisa menggunakan alat bantu, seperti yang disebutkan di World Para Athletics Rules.
Misalnya, ada olahraga atletik yang diikuti oleh pengguna kursi roda. Artinya, kursi roda itu yang jadi alat bantu.
Bersumber dari Kompas.com, kursi roda yang digunakan untuk balapan sangat ringan dan juga aerodinamis, lo.
Selain kursi roda, penggunaan prosthesis kaki dan tali juga kerap digunakan dalam olahraga para-atletik ini.
Prosthesis kaki digunakan untuk orang yang tak punya kaki dan tali digunakan untuk orang yang tak bisa melihat.
Baca Juga: Mengenal Bola Basket Kursi Roda, Cabor yang Dikompetisikan di Paralimpiade