Kamus Indonesia itu disusun oleh E. ST. Harahap yang merupakan pengganti dari Kitab Arti Logat Melayu yang sempat dilarang terbit pada masa penjajahan Jepang.
Kemudian pada tahun 1954, kamus tersebut diperbarui menjadi Kamus Muderen Bahasa Indonesia yang dibuat oleh Sutan Mohammad Zain.
Keberadaan kamus ini pun terus berkembang hingga menjadi KBBI seperti yang kita kenal sekarang.
Perubahan menjadi KBBI sendiri dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1998 yang dibentuk oleh tim buatan Pusat Bahasa.
Hingga saat ini, KBBI terus diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman yang tentu berdampak pada perkembangan bahasa.
Nah, kini kita juga mengenal KBBI dalam dua jenis yaitu KBBI dalam bentuk buku dan daring.
1. KBBI
Layaknya kamus yang muncul pertama, KBBI merupakan buku kamus tebal.
Pada KBBI hingga kini terbagi dalam beberapa edisi. Edisi pertama KBBI memuat kurang lebih 62.000 lema dan terus bertambah setiap pergantian edisi.
Sehingga KBBI terdiri dari ribuan lembar kertas sehingga termasuk buku yang sangat tebal, lo.
Hingga kini sudah ada enam edisi KBBI dengan sekitar 112.000 lema dan punya 2.040 halaman.
Jumlah itu membuat KBBI edisi enam memiliki ketebalan dua kali lipat dari versi sebelumnya.
Baca Juga: 15 Contoh Kalimat Konotasi dan Maknanya, Materi Bahasa Indonesia