Apakah Perubahan Iklim Bisa Memengaruhi Frekuensi Gempa Bumi?

By Grace Eirin, Kamis, 5 September 2024 | 15:30 WIB
Mencari hubungan antara perubahan iklim dan gempa bumi. (Jens Aber/Unsplash)

Bobo.id - Akhir-akhir ini, risiko terjadinya gempa megathrust masih menjadi sorotan di Indonesia. 

Apakah teman-teman sudah tahu apa itu gempa megathrust? 

Menurut Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG), gempa megathrust yaitu sumber gempa di zona tumbukan lempeng, atau tempat bertemunya dua lempeng tektonik. 

Gempa megathrust adalah gempa bumi berkekuatan besar yang bisa sebabkan tsunami.

Kalau gempa megathrust terjadi, kita di permukaan Bumi bisa merasakan guncangan yang sangat kencang.

Sebenarnya, gempa megathrust bukanlah bentuk prediksi bencana dari BMKG, teman-teman, melainkan pengingat yang berguna untuk masyarakat. 

Nah, ada beragam jenis faktor yang dapat meningkatkan risiko gempa bumi, salah satunya perubahan permukaan laut dan pencairan gletser akibat perubahan iklim. 

Pada artikel ini, Bobo akan mengajak teman-teman mencari hubungan antara gempa dan perubahan iklim.

Yuk, simak!

Gempa Bumi yang Misterius

Setiap bencana alam tidak bisa kita prediksi waktu terjadinya, termasuk gempa bumi yang misterius. 

Baca Juga: Ada 4 Daerah di Jawa Tengah Berisiko Alami Gempa Megathrust, Mana Saja?