Bobo.id - Setelah olimpiade, saat ini, seluruh mata tertuju pada pesta olahraga dunia yang tak kalah populer. Yap, paralimpade!
Paralimpiade adalah ajang atau pesta olahraga internasional yang secara khusus ditujukan untuk atlet disabilitas.
Yap, para atlet yang kehilangan anggota tubuh, alami gangguan penglihatan, dan pendengaran bisa ikut ajang ini.
Paralimpiade memberi panggung bagi atlet disabilitas untuk menunjukkan kemampuannya di cabang olahraga.
Paralimpiade 2024 sendiri akan diselenggarakan di Paris, Prancis, pada tanggal 28 Agustus - 8 September 2024.
Lebih dari 4.000 atlet dari berbagai negara akan merebutkan 549 medali dalam 22 cabor di Paralimpiade 2024 ini.
Salah satu cabang olahraga Paralimpiade yang banyak dibicarakan adalah angkat berat. Bahkan, Google Doodle mengusung tema itu.
Google Doodle Hari Ini
Ketika sedang mencari informasi di Google hari ini, pasti mata teman-teman tertuju pada gambar logonya yang unik.
Di tengah Paralimpiade Paris 2024 yang berlangsung, Google kembali meluncurkan edisi baru Google Doodle, nih.
Edisi Google Doodle hari inimenampilkan seekor burung biru, yang menggambarkan seorang atlet angkat berat.
Baca Juga: Sudah Raih 12 Medali, Ini Urutan Indonesia dalam Klasemen Paralimpiade 2024
Seekor burung biru itu terlihat sedang mengangkat kayu besar dengan burung kecil di atasnya, teman-teman.
Tak lupa, ada juga tulisan 'Google' di bawahnya berwarna emas dan dikelilingi oleh bulu burung warna emas.
Google Doodle hari ini mengingatkan kita untuk mendukung para atlet pada acara Para Powerlifting hari ini.
Sejarah Angkat Berat di Paralimpiade
Sebelum angkat berat (angkat besi) dipertandingkan, sudah ada cabang olahraga angkat beban lebih dulu, lo.
Untuk angkat beban sendiri, pertama kali muncul di Paralimpiade selama Olimpiade Tokyo pada tahun 1964.
Dua dekade atau 20 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1984, angkat berat baru ditambahkan di Paralimpiade.
Namun, di tahun 1984, yang boleh mengikuti cabang olahraga itu hanya laki-laki. Tak ada kategori perempuan.
Nah, baru pada Olimpiade Sydney tahun 2000, perempuan diberi kesempatan untuk berkompetisi angkat berat.
Dalam cabang olahraga angkat berat, peserta harus menurunkan barbel ke dada dan menjaga tetap di sana.
Kemudian, peserta atau para atlet akan mendorongnya kembali menggunakan lengan penuh dan siku terkunci.
Baca Juga: Mengenal Cabor Tenis Kursi Roda dalam Paralimpiade, Ini Sejarahnya
Selama pertandingan angkat berat, atlet berbaring pada bangku yang dirancang khusus, teman-teman.
Setelah mengambil barbel, peserta harus mengendalikan barbel sampai wasit utama memberi sinyal untuk mulai.
O iya, pada angkat berat, laki-laki akan bertanding dalam kategori mulai 49 kilogram sampai lebih dari 107 kg.
Sementara itu, perempuan akan bertanding dalam kategori mulai dari 41 kilogram sampai lebih dari 86 kg.
Atlet Indonesia di Para Angkat Berat
Untuk cabang olahraga para angkat berat, Indonesia membawa beberapa wakil, termasuk Ni Nengah Widiasih.
Ni Nengah Widiasih turun di kategori 41 kilogram putri. Sayangnya, ia gagal menyabet medali Paralimpiade.
Namun, catatan angkatan 101 kilogram yang dibuatnya di angkatan kedua berhasil memecahkan rekor pribadinya.
Pada 4 September kemarin, ia mampu mengangkat beban dengan berat 3 kg lebih dari angkatan pada 2020.
Selain Ni Nengah, cabang olahraga angkat berat Indonesia masih memiliki dua wakil di Paralimpiade Paris, nih.
Ada Siti Mahmudah yang akan turun di nomor 79 kilogram dan Sriyanti yang akan turun di nomor +86 kilogram.
Baca Juga: Selamat! Indonesia Berhasil Bawa Pulang 2 Medali Emas di Paralimpiade Tokyo 2020
Nah, itulah sejarah olahraga angkat berat di paralimpiade yang jadi tema Google Doodle hari ini. Semoga bermanfaat!
----
Kuis! |
Kapan Paralimpiade 2024 berlangsung? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.