Faktor kedua terjadinya hujan lebat setelah cuaca panas adalah aktifnya gelombang Rossby Ekuator di Indonesia.
Gelombang Rossby Ekuator adalah gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat, berlangsung selama 7-10 hari.
Gelombang ini seperti ular laut raksasa yang bergerak secara perlahan. Gerakannya bisa memengaruhi cuaca juga.
Gelombang Rossby ini bisa bawa uap air yang banyak, sehingga bisa menyebabkan hujan di beberapa daerah.
Faktor ketiga terjadinya hujan lebat setelah panas adalah karena indeks labilitas yang labil di suatu wilayah.
Indeks labilitas yang labil artinya udara di wilayah itu sangat tidak stabil, seperti botol soda yang diguncang. Hihi.
Beberapa faktor yang bisa membuat udara jadi labil, yakni adanya perbedaan suhu, kelembapan, dan juga angin.
Udara yang tidak stabil mudah sekali naik ke atas dan membentuk awan. Nah, awan inilah yang bisa jadi hujan.
Jadi, apabila indeks labilitas suatu wilayah itu tinggi atau labil, maka kemungkinan terjadi hujan sangat besar.
Tidak Ada Hubungannya dengan Siklon Tropis Yagi
Beberapa hari sebelumnya, BMKG telah mendeteksi adanya siklon tropis Yagi di utara Indonesia, teman-teman.
Baca Juga: Mengapa Tanah Mengalami Keretakan saat Cuaca Terlalu Panas? Ini Alasannya