Bobo.id - Teman-teman, sadarkah kamu bahwa suara manusia bisa berubah seiring bertambahnya usia?
Suara kita saat ini berbeda dengan suara pada saat masih bayi. Ketika sudah dewasa, suara juga akan berubah menjadi lebih berat dibandingkan saat remaja.
Yap, ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh manusia seiring bertambahnya usia, termasuk suara.
Namun, apa penyebab suara kita berubah, ya?
Yuk, simak penjelasannya dari artikel ini!
Perubahan Fisik Tubuh
Bersumber dari National Geographic, massa otot kita akan berkurang saat bertambah usia disertai dengan perubahan postur tubuh.
Nah, perubahan tersebut dapat berpengaruh pada cara kita memproduksi suara, lo. Kok, bisa?
Kita bisa berbicara, bernyanyi, dan mengeluarkan beragam jenis suara dari mulut karena memiliki pita suara.
Pita suara ini menghasilkan suara dengan cara bergetar.
Namun, pita suara dapat membungkuk, menyusut, atau membentuk celah pada saat tertentu yang menyebabkan nada bicara kita berubah.
Baca Juga: Bisa Menyerang Manusia hingga Hewan, Apa Fakta Menarik tentang Flu?
Selain itu, saat bertambah tua, suara manusia cenderung terdengar kasar, serak, dan sedikit terengah-engah karena kapasitas pernapasan juga berubah.
Kalau teman-teman mendengarkan suara Kakek atau Nenek di rumah, maka terdengar ada serak, sedikit berbisik, seperti suara orang lelah.
Ini karena penuaan juga dapat merusak suara seseorang.
Suara Setelah Pubertas
Perubahan suara juga bisa terjadi pada saat kita beralih dari usia anak-anak menuju usia remaja.
Sebelum masa pubertas, suara anak laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda, sama-sama tinggi.
Menurut penelitian, pita suara pada anak-anak mungkin bergetar lebih dari 300 kali per detik. Semakin cepat getaran pita suara, maka semakin tinggi nada suara yang dihasilkan.
Namun selama masa pubertas, hormon mulai memberi efek perubahan suara serta mengubah struktur laring.
Setelah pubertas, panjang pita suara pada laki-laki menjadi 16 mm, sedangkan pada perempuan hanya 10 mm.
Pita suara perempuan juga menjadi lebih tipis setelah pubertas, sehingga semakin tua suaranya semakin tinggi.
Nah, pada saat remaja menuju ke usia dewasa, laring menjadi lebih kaku dan lebih mirip tulang keras daripada tulang rawan.
Baca Juga: Bantu Cepat Tidur hingga Buat Bahagia, Ini 6 Fakta Menarik Membaca
Akibatnya, pada laki-laki yang sudah memasuki usia tiga puluhan akan bersuara makin berat.
Cara Menjaga Kualitas Suara
Bermain sambil bersuara lantang memang kegiatan yang mengasyikkan, tapi bukan hal yang baik dilakukan secara berulang, lo, teman-teman.
Faktanya, berteriak, besorak, atau berbicara di tengah kebisingan dengan keras dapat membuat pita suara kita tegang.
Jika dilakukan berulang, maka tenggorokan akan serak hingga terasa perih.
Suara kita sama berharganya dengan organ tubuh yang lain, sehingga harus dijaga kualitas dan kesehatannya setiap hari, teman-teman.
Hindari berbicara dengan suara sangat keras, sebab ada beragam jenis alat bantu pengeras suara.
Pada saat sedang mengalami batuk, serak, dan sakit tenggorokan, usahakan untuk tidak menggunakan suara secara berlebihan.
Minum banyak air dan kurangi penggunaan suara secara berlebihan untuk hal-hal yang tidak perlu.
Jika teman-teman hobi menyanyi atau bercita-cita sebagai penyanyi, presenter, dan segala profesi yang mengandalkan suara, jangan paksakan suaramu.
Saat tubuh lelah dan sudah merasa tenggorokanmu tidak sehat, hentikan penggunaan suara untuk sementara waktu.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Bagaimana cara pita suara menghasilkan suara? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.