Dari temuan ini, diketahui partikel kecil plastik berada di sekitar kita, masuk ke dalam tubuh, dan bisa diserap oleh darah.
Penemuan ini kemudian dipublikasikan di Environment International.
Baru-baru ini, peneliti dari Cornell University, Amerika Serikat, menemukan bahwa masyarakat Asia Tenggara menjadi penduduk yang 'mengonsumsi' mikroplastik terbanyak di dunia.
Masyarakat Indonesia bahkan memasukkan sekitar 15 gram mikroplastik per kapita per bulan, secara tidak sadar.
Bagaimana Caranya?
Sudah banyak penelitian dan penemuan mengenai masuknya mikroplastik ke dalam tubuh manusia. Bagaimana caranya, ya?
Ternyata, meskipun termasuk bahan yang tahan lama, plastik bisa terurai menjadi ukuran mikroskopis karena pelapukan.
Pelapukan terhadap plastik dapat terjadi akibat air, angin, sinar matahari, dan suhu, kemudian tersebar di lingkungan.
Di pantai, mikroplastik berbentuk potongan plastik kecil berwarna yang tersebar di pasir.
Sedangkan di lautan, polusi mikroplastik tidak sengaja tertelan oleh hewan laut saat mereka sedang berburu makanannya.
Jika mikroplastik ada di dalam tubuh hewan laut, kemudian hewan laut itu kita konsumsi, maka mikroplastik juga sudah mencemari tubuh kita, lo.
Baca Juga: Vincent van Gogh, Pencipta Lukisan 'The Starry Night' yang Terkenal