4 Profil Tokoh Golongan Muda pada Peristiwa Rengasdengklok, Materi IPS

By Amirul Nisa, Jumat, 11 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Proklamasi kemerdekaan yang diperjuangkan melalui peristiwa Rengasdengklok. (Arsip Kompas)

Bobo.id - Sebelum Proklamasi Kemerdekaan disampaikan, ada peristiwa penting yang terjadi antara golongan muda dan golongan tua.

Terjadi perdebatan antara golongan muda dan golongan tua mengenai waktu untuk menyatakan Proklamasi Kemerdekaan yang akhirnya terjadi penculikan dua tokoh penting yang disebut Peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa tersebut terjadi saat setelah Jepang mengalami kekalahan pada Perang Asia Pasifik dan menyatakan menyerah pada sekutu pada 14 Agustus 1945.

Kondisi itu membuat para golongan muda merasa perlu segera mengambil tindakan untuk menyatakan kemerdekaan, namun keinginan itu ditolak oleh Soekarno dan Mohammad Hatta karena merasa perlu membicarakan dengan tokoh lainnya.

Akhirnya dua tokoh tersebut diculik dan dibawa ke Rengasdengklok untuk berdiskusi dengan para tokoh golongan muda tanpa adanya campur tangan Jepang.

Dari hasil perundingan itulah, akhirnya Proklamasi Kemerdekaan disampaikan pada 17 Agustus 1945 yang jadi hari kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dalam sejarah panjang itu, tentu ada banyak tokoh penting yang terlibat. Kali ini, kita akan berkenalan dengan beberapa tokoh dari golongan muda dalam Peristiwa Rengasdengklok.

4 Tokoh Golongan Muda pada Peristiwa Rengasdengklok

1. Chaerul Saleh

Chaerul Saleh merupakan salah satu golongan muda yang turut serta dalam peristiwa Rengasdengklok.

Chaerul Saleh lahir di Sawah Lunto, Sumatera Barat pada 13 September 1916. Sedari kecil, Chaerul Saleh tinggal dengan ayahnya hingga akhirnya hidup sendiri di Jakarta untuk melanjutkan pendidikan.

Gerakan Chaerul Saleh dalam memperjuangkan kemerdekaan terlihat jelas saat masuknya Jepang ke Indonesia.

Chaerul Saleh bergabung dan menjadi anggota Seinendan dan juga anggota Angkatan Muda Indonesia.

Baca Juga: Bagaimana Kronologi Peristiwa Rengasdengklok Bisa Terjadi? Materi PPKn

Bahkan, ia juga menjadi anggota Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang dipimpin oleh empat serangkai, yaitu Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH Mas Mansyur.

Setelah melihat kekejaman Jepang, Chaerul Saleh mulai ikut membentuk Barisan Banteng yang menentang Jepang.

Nama Chaerul Saleh makin dikenal, setelah mengajak teman-temannya menentang golongan tua yang meyakini Jepang akan memberikan kemerdekaan.

Ia juga yang memberi ide untuk melakukan penculikan pada Soekarno dan Moh. Hatta untuk melakukan proklamasi secepat mungkin.

2. Wikana

Wikan merupakan anggota golongan muda yang memiliki peran penting dalam persiapan proklamasi kemerdekaan.

Wikana merupakan kelahiran Sumedang, Jawa Barat pada 18 Oktober 1914. Nama Wikana memang tidak banyak didengar, tapi perannya dalam persiapan kemerdekaan begitu besar.

Para peristiwa Rengasdengklok, Wikana adalah salah satu golongan muda yang datang menemui Soekarno dan Moh. Hatta untuk menuntut proklamasi dilakukan dengan segera.

Setelah berhasil membujuk kedua tokoh itu, Wikan menyiapkan tempat aman untuk proses penyusunan teka proklamasi.

Wikana memiliki koneksi dengan Angkatan Laut Jepang dan mengenak Laksamana Maeda yang bersedia meminjamkan rumahnya.

Selain itu, selama penyusunan teks proklamasi, Wikan adalah tokoh yang menyiapkan berbagai keperluan untuk pelaksanaan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Bahkan selama proses pembacaan proklamasi kemerdekaan, Wikana berperan dalam membujuk tentara Jepang untuk tidak mengganggu.

Baca Juga: Usaha Mempertahankan Kemerdekaan dalam Perang Ambarawa, Materi Sejarah

3. Sukarni

Tokoh golongan muda lain yang berperan dalam peristiwa Rengasdengklok adalah Sukarni Kartodiwirjo.

Sukarni adalah tokoh kelahiran Blitar, Jawa Timur pada 14 Juli 1916. Sosok Sukarni mulai aktif memperjuangkan kemerdekaan melalui jalur politik sejak tahun 1930 dengan bergabung menjadi anggota Indonesia Muda.

Pada peristiwa Rengasdengklok, Sukarni memerupakan salah satu tokoh yang ikut berkumpul di rumah Laksamana Maeda.

Setelah proses penyusunan teks proklamasi selesai, muncul sebuah masalah yaitu siapa yang akan menandatangani teks tersebut.

Saat itulah, Sukarni muncul dan memberikan usulan untuk Soekarno dan Moh Hatta yang menandatanganinya.

Dua tokoh itu diminta untuk menjadi wakil dari bangsa Indonesia dalam menyatakan kemerdekaan.

4. Sayuti Melik

Sayuti Melik merupakan golongan muda yang lahir di Sleman, Yogyakarta 22 November 1908. Sosok Sayuti Melik merupakan tokoh yang ikut berperan peristiwa Rengasdengklok.

Karena itu, ia juga menjadi tokoh yang menyaksikan proses penulisan teks proklamasi kemerdekaan.

Bahkan Sayuti Melik juga menjadi juru keitik untuk teks proklamasi yang telah disusun oleh Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

Itulah empat tokoh dari golongan muda yang ikut berperan besar dalam peristiwa penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta hingga menghasilkan pernyataan kemerdekaan yaitu Proklamasi. 

(Editor: Heni Widiastuti)

----

Kuis!

Apa pemicu penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta terjadi?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.