Untuk ikut merayakan Hari Ubur-Ubur Sedunia, kita akan mencari tahu keunikan hewan ini.
Pandai Beradaptasi
Tidak hanya mengandalkan sel penyengat, ubur-ubur punya beragam cara untuk beradaptasi di lautan.
Faktanya, sekitar 3.000 spesies ubur-ubur yang sudah berhasil diidentifikasi oleh para ilmuwan merupakan bioluminescence.
Bioluminescence adalah cahaya yang dihasilkan oleh reaksi kimia dalam organisme hidup, atau bisa diartikan bahwa ubur-ubur dapat menciptakan cahayanya sendiri.
Bahkan beberapa ubur-ubur berwarna dapat mengubah warna tubuhnya menjadi kegelapan untuk melindungi diri.
Selain itu, beberapa spesies ubur-ubur memiliki kemampuan untuk meregenerasi bagian tubuh mereka, lo.
Jika tentakel atau bagian tubuh lainnya rusak, mereka dapat tumbuh kembali.
Dengan kepiawaian dan beragam organ tubuh yang membantunya bertahan hidup, ubur-ubur menjadi salah satu hewan tertua.
Bersumber dari National Geographic, ubur-ubur diketahui telah berenang di lautan sejak setengah miliar tahun lalu, sehingga disebut sebagai hewan tertua di lautan.
Keberhasilan ubur-ubur untuk menghindari kepunahan didukung oleh kemampuan adaptasi dan kondisi fisiknya.
Baca Juga: Disebut Ular yang Bisa Terbang dan Punya Warna Menarik, Ini Faktanya