Karya: Shofie (Kelas 6B Nassa School)
---
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang gadis bernama Lila. Ia dikenal sebagai anak pendiam dan suka menghabiskan waktunya di rumah. Suatu hari, Lila menemukan sebuah cermin tua di loteng rumahnya.
Cermin itu terlihat aneh dengan bingkai ukiran yang rumit dan permukaan yang selalu berkilau. Saat Lila menyentuh cermin, ia merasakan getaran aneh. Tiba-tiba, bayangannya di dalam cermin mulai bergerak sendiri.
"Aku adalah cerminmu," kata bayangan itu. "Di sini, semua yang kau inginkan bisa menjadi kenyataan, tetapi ada harga yang harus dibayar."
Dengan rasa penasaran, Lila meminta seorang teman sejati. Dalam sekejap, sosok bernama Mira muncul. Mira adalah gadis ceria yang selalu menemani Lila. Mereka menjadi sahabat yang tak pernah terpisahkan.
Namun, seiring berjalannya waktu, Lila menyadari bahwa Mira bukan seperti teman biasa. Setiap kali mereka bersenang-senang, Lila merasa kehilangan sebagian dirinya.
Lila mulai mencari cara untuk memisahkan diri dari Mira. Ia kembali ke cermin dan meminta untuk mengembalikan semuanya seperti semula.
"Tapi kau harus melepaskan sesuatu yang berharga," jawab bayangan di cermin.
Setelah berpikir panjang, Lila memutuskan untuk mengorbankan kenangan indah bersama Mira. Dengan berat hati, ia melihat sosok sahabatnya menghilang, dan semua kenangan tentang Mira ikut lenyap. Lila merasa sepi, tetapi perlahan-lahan ia menyadari bahwa ia harus belajar menemukan kebahagiaan sendiri.
Beberapa waktu kemudian, Lila melihat ke cermin itu lagi. Bayangannya tersenyum padanya. Ia menyadari bahwa meskipun tanpa Mira, ia mampu menciptakan kebahagiaan dan persahabatan baru. Cermin itu kini menjadi pengingat bahwa kebahagiaan datang dari diri sendiri, bukan dari sesuatu yang diambil dari orang lain.
Baca Juga: Cerpen Anak: Pertemuan di Atas Andong #MendongenguntukCerdas