Mengisi Tabel Sebab Akibat Halaman 152, Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka

By Fransiska Viola Gina, Kamis, 14 November 2024 | 10:30 WIB
Mengisi tabel sebab akibat dari teks (freepik)

Bobo.id - Pada materi Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 5 SD, kita akan belajar tentang sebab dan akibat.

Kalimat sebab akibat adalah kalimat yang menyatakan hubungan ketergantungan antara dua hal atau lebih.

Dalam kalimat sebab akibat, kalimat khusus yang jadi penyebab berada di depan dan akibat berada di belakang.

Untuk menghubungkan sebab dan akibat jadi sebuah kalimat, maka digunakan kata hubung sebab akibat, nih.

Contoh kata penghubung atau konjungsi sebab akibat adalah "sebab", "karena", "oleh karena itu", "sebab itu".

Untuk makin memahami tentang kalimat sebab akibat, kita diminta untuk membaca teks di halaman 150-152.

Dari teks itu, kita diminta membaca teks dengan saksama sambil mengidentifikasi hubungan sebab akibat di teks.

Membaca Teks

Mbah Sadiman, Pejuang Penghijauan Wonogiri

Mbah Sadiman adalah pahlawan penghijauan dari Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Selama kurang lebih 20 tahun terakhir, ia mendedikasikan hidupnya untuk menanam ribuan bibit pohon di bukit gersang, hutan seluas kurang lebih 250 hektare dekat tempat tinggalnya. Bukit Ampyangan dan Gendol namanya. Dulu, hutan dari kedua bukit tersebut menghasilkan air yang melimpah. Namun, karena penebangan liar yang dilakukan oleh warga untuk dijual, kayu bakar, dan terjadi kebakaran hebat membuat hutan nyaris gundul hingga airnya makin mengering. Akibatnya, warga dan hewan ternak kesulitan mendapatkan air bersih.

Untuk mengatasi kekeringan, Mbah Sadiman menanam pohon beringin di lokasi-lokasi yang tidak ada tanamannya. Ia melakukannya dengan menyemai bibit pohon jati di pekarangan rumahnya yang kecil. Selain itu, ia juga mendapatkannya dengan cara mencangkok pohon beringin. Karena area yang ditanami sangat luas, Mbah Sadiman juga membuat jalan pintas berupa 1.025 anak tangga yang ia gunakan untuk mendaki ke Bukit Gendol. Ia menyelesaikan pembuatan anak tangga tersebut selama satu bulan penuh yang ia kerjakan sendirian setiap hari dari pagi hingga sore. Di sepanjang jalan pintas tersebut, ia juga sempatkan untuk menanam beringin dan tanaman-tanaman hias.

Kesabaran Mbah Sadiman selama kurang lebih 20 tahun merawat 11 ribuan pohon yang ia tanam, kini berbuah manis. Bukit Gendol dan Ampyangan hijau kembali. Air sungai dan sumber air di segala penjuru hutan terus mengalir. Air tersebut juga dapat dirasakan oleh 3.000 warga di 21 dusun di Kecamatan Bulukerto melalui pipa-pipa swadaya hasil subsidi pemerintah setempat.

Perjuangan yang dijalani Mbah Sadiman mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai pihak. Ia memenangi Radar Solo Award 2015 dalam kategori Lingkungan Hidup sebagai tokoh lingkungan hidup. Pada Juli 2016, ia bahkan menerima penghargaan Kalpataru sekaligus membawa Kabupaten Wonogiri meraih Adipura. Pada Agustus 2019 lalu, ia juga memperoleh penghargaan sebagai tokoh inspiratif Reksa Utama Anindha (Penjaga Bumi yang Penuh Kebijakan) dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang diserahterimakan di Kantor Desa Geneng. Selain itu, Mbah Sadiman juga menerima penghargaan dalam bentuk dana sebesar Rp100 juta dari Bank BRI Wilayah Yogyakarta atas dedikasinya terhadap lingkungan dan kemanusiaan.

Baca Juga: Contoh Kalimat Sebab Akibat dalam Bahasa Indonesia, Materi Kelas 5 SD