Padahal keduanya berbeda, tari saman hanya ditarikan oleh penari laki-laki dengan jumlah ganjil.
Sedangkan tari ratoeh duek ditampilkan oleh penari perempuan dengan jumlah genap.
Perbedaan lainnya adalah pakaian yang dikenakan para penari.
Pada tari ratoeh duek, penari menggunakan pakaian polos yang dipadukan dengan songket Aceh.
Sedangkan tari saman dimainkan dengan penari yang menggunakan baju kantong bermotif kerawang.
Teman-teman juga bisa membedakan keduanya dari syair lagu yang digunakan, yaitu tari saman dengan menggunakan bahasa Gayom. Sedangkan tari ratoeh duek menggunakan syair bahasa Aceh.
2. Jadi Media Dakwah
Menurut berbagai literatur, tari saman sudah ada sejak abad ke-13 yang dikembangkan oleh Syekh Saman.
Pada mulanya, tarian ini digunakan untuk menyebarkan ajaran agama Islam dan memberikan pendidikan hingga nasihat.
Bahkan tarian ini juga jadi media untuk mengajarkan kekompakan pada para penarinya, lo.
Kini, tari saman punya fungsi yang lebih luas yaitu menjadi hiburan dan juga menunjukan kekayaan seni tari di Indonesia.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Kucing Hitam, Benarkah Dapat Membawa Keberuntungan?