Danau Ranau, Kisah Kalendra Raksasa

By Sigit Wahyu, Minggu, 29 Oktober 2017 | 10:05 WIB
Danau Ranau, danau terbesar kedua di Sumatera (Sigit Wahyu)

Danau Ranau adalah salah satu keindahan alam yang tersembunyi di pegunungan Bukit Barisan, di Pulau Sumatera. Air danau yang bersih dan berlimpah dengan latar belakang Gunung Seminung yang cantik menciptakan pemandangan alam nan elok.   

Terbesar Kedua di Sumatera

Danau Ranau adalah danau terbesar kedua di Pulau Sumatera, setelah Danau Toba. Dengan luas 125 kilometer persegi, perairan danau ini membentang menyatukan dua provinsi. Sepertiga bagian masuk wilayah Lampung Barat. Dua pertiga bagian masuk wilayah Ogan Komering Ulu Selatan.

Tiga Rute Perjalanan

Untuk menikmati keindahan danau yang tersembunyi di pegunungan Bukit Barisan ini, kita bisa naik kendaraan selama 7sampai 9 jam dari kota Bandar Lampung atau dari Palembang.

Kalau dari Palembang, kita bisa menempuh rute Prabumulih,  Muaradua, Sukamarga, lalu menuju danau. Sedangkan dari Bandar Lampung, kita bisa mengikuti rute Kotabumi, Bukit Kemuning, Liwa, Sukamarga, lalu ke danau.

Sedangkan dari Bengkulu,  kita bisa mengikuti rute Bintuhan, Krui, Liwa, Sukamarga, lalu ke danau. 

Gunung Seminung

Danau Ranau dikelilingi oleh sawah-sawah dan kebun kopi yang subur. Untuk bermain di tepi danau, kita bisa masuk melewati kompleks Villa Pusri. Di sini, kita bisa duduk-duduk  di dermaga sambil memandangi Gunung Seminung yang indah. 

Gunung Seminung  merupakan gunung berapi  yang sudah lama mati. Dengan bentuk kerucut dan ketinggian 1.880 meter, gunung ini terlihat mempercantik keindahan Danau Ranau. Lerengnya  yang subur dimanfaatkan penduduk Lampung dan Komering untuk menanam kopi, lada, sayuran, dan palawija.

Dari dermaga Pusri, kita juga bisa menyewa perahu ke Pulau Meriza atau ke sumber air panas di kaki Gunung Seminung.  Dari dermaga ini kita juga  juga bisa berlayar ke utara, menuju Villa Pusri Varita di Batu Raja.

Danau yang Dalam

Danau Ranau adalah danau yang sangat dalam.  Menurut hasil penelitian kedalaman danau ini rata-rata 174 meter. Dasar danau paling dalam mencapai 229 meter. 

Danau Ranau memang bukan danau biasa. Danau ini terbentuk ribuan tahun yang lalu melalui proses tektonik dan vulkanik. Tektonik merupakan gerakan lempeng benua. Sedangkan vulkanik merupakan aktivitas magma atau gunung berapi. Oleh karena itu Danau Ranau sering disebut danau tekto-vulkanik.

Awalnya adalah Rekahan

Bagaimana terbentuknya Danau Ranau pada zaman dulu? Awalnya, akibat pergerakan lempeng benua, tanah di tempat ini merekah sehingga membentuk cekungan besar dengan panjang 17 km dan lebar 12 km.  Dari dalam  rekahan perut bumi ini muncul gunung-gunung berapi purba yang terus aktif selama berabad-abad. 

Kaldera Raksasa

Kira-kira 55 ribu tahun yang lalu, gunung berapi purba ini meletus dahsyat. Jutaan meterial terlempar keluar sehingga membentuk kaldera raksasa. Kekuatan dapur magma yang masih aktif dan tersisa akhirnya melahirkan gunung baru, yaitu Gunung Seminung di sisi selatan. 

Ribuan tahun kemudian, tanah subur di sekitar danau telah menjadi hutan lebat. Mata air muncul dari celah-celah perbukitan,  lalu membentuk sungai-sungai.  Sungai-sungai itu lalu mengisi kaldera raksasa tersebut sehingga terbentuklah  danau raksasa, Danau Ranau.

Dasar Danau Beracun

Pada tahun 1992 ahli limnologi (ilmu perairan darat) dari LIPI dan Finlandia mengadakan penelitian bersama di Danau Ranau. Hasilnya antara lain memberikan gambaran tentang kondisi air pada kedalaman 70 meter lebih yang sudah tidak mengandung oksigen. Pada kedalaman tersebut, airnya sudah beracun karena mengandung belerang.

Pada musim hujan, ketika suhu permukaan turun maka dapat terjadi pengadukan air secara vertikal sehingga menyebabkan naiknya air dari dasar danau yang beracun ke permukaan sehingga mengakibatkan ikan-ikan di permukaan mati.

Fenomena matinya ikan-ikan di Danau Ranau sudah beberapa kali terjadi, antara lain pada 1962, 1993, 1995, 1998, dan 2011.

Ikan di Danau Ranau

Meskipun airnya berlimpah, Danau Ranau tidak kaya ikan. Ikan-ikan hanya hidup di perairan dangkal dan DI dekat muara-muara sungai. Ada 17 spesies ikan yang hidup di Danau Ranau. Jenis ikan yang sering ditangkap oleh penduduk setempat untuk dijadikan lauk, antara lain mujair, palau, arongan, kepiat, dan semah.

Selain menyuguhkan pesona keindahan alam, Danau Ranau juga menyimpan berjuta-juta meter kubik air yang tidak pernah habis saat musim kemarau. Sayangnya, keindahan alamnya tidak bisa dengan mudah di dinikmati banyak wisatawan karena jauhnya lokasi.  Selain itu, air danau yang berlimpah juga belum dimanfaatkan secara maksimal untuk irigasi, persediaan air minum, juga pembangkit  listrik. Danau yang indah itu masih tersembunyi di balik Bukit Barisan.  

DANAU RANAU