Dito sedang tidur nyenyak di tempat tidurnya. Tetapi, mulutnya mengeluarkan bunyi.
“Nyam, nyam, nyam…” begitu bunyi yang keluar dari mulut Dito. Wah, rupanya, Dito sedang bermimpi. Dia mimpi tentang kue yang enak-enak. Kue cokelat bundar yang besar, yang diolesi krim mentega.
"Mmm… Nyam nyam nyam…" gumam Dito di dalam tidumya.
SREK… SREK…
Tiba-tiba…, tirai di belakang tempat tidur Dito bergerak-gerak.
PLOP!
Kurcaci Mimpi muncul di situ.
Kurcaci Mimpi adalah kurcaci kecil sahabat Dito. Tingginya hanya setapak tangan Dito. Dia berjalan pelan-pelan mendekati Dito. Kurcaci Mimpi melihat selimut Dito yang terjuntai. Dia segera memanjati selimut itu, dan sampai di atas tempat tidur. Kini, Kurcaci Mimpi duduk di bantal di sebelah kepala Dito.
"Nyam nyam nyam…" mulut Dito berbunyi lagi.
"Dito sedang mimpi…" gumam Kurcaci Mimpi. "Aku mau lihat, ah, Dito mimpi apa!" Kurcaci Mimpi lalu mengintip di telinga Dito.
"Aha, aku sudah melihat mimpinya," kata Kurcaci Mimpi sambil tertawa, "Aku akan bikin kejutan untuknya!"
Kurcaci Mimpi lalu berbisik membangunkan Dito.
“Pssst… Ayo, bangun, Dito!"
Akan tetapi, Dito tidak terbangun. Kini, dia sedang asyik mimpi makan es krim cokelat. Kurcaci Mimpi berbisik lagi lebih keras.
"Psst… Ayo, bangun Dito!"
Dito tetap tidur nyenyak. Kali ini, Kurcaci Mimpi berseru keras,
“PSST… AYO, BANGUN, DITO!”
"Hei!" Dito terbangun kaget. la segera menyalakan lampu. "Oo, kau, Kurcaci Mimpi!” seru Dito saat melihat Kurcaci Mimpi. “Ada apa? Kenapa kamu membangunkan aku? Aku sedang enak-enak mimpi!"
"Aku ulang tahun!" kata Kurcaci Mimpi.
“Oo.. hari ini, ulang tahunmu?” tanya Dito.
"Aku berulang tahun kapan saja aku mau. Dan hari ini, aku ingin ulang tahun. Aku ingin bikin pesta ulang tahun untuk kita berdua. Padamkan saja lampu, sebab akan ada cahaya khusus untuk pesta!"
Dito memadamkan lampu.
"Bagus, ya! Itu adalah kunang-kunang!" kata Kurcaci Mimpi. "Lihat, apa yang ada di kepalaku!" kata Kurcaci Mimpi lagi, sambil menunjuk ke kepalanya.
PLOP!
Di kepalanya tiba-tiba muncul topi pesta yang ujungnya lancip dan ada bel-bel kecil. Bel-bel itu gemerincing jika Kurcaci Mimpi menari-nari.
KLING KLING KLING…
“Hi hi hi… lucuuu…” seru Dito sambil tertawa.
"Sekarang, aku punya kejutan untukmu, Dito! Ayo, tutup matamu!" kata Kurcaci Mimpi.
Dito buuru-buru menutup matanya.
"Nah, sekarang, buka matamu!” kata Kurcaci Mimpi lagi.
Dito membuka matanya. Dan…. apa yang ia lihat? Ooooh, secangkir besar es krim cokelat.
"Woow, seperti yang ada dalam mimpiku," kata Dito. "Hei, darimana kau tahu, kalau aku bermimpi es krim cokelat, Kurcaci Mimpi?”
"Aku kan Kurcaci Mimpi. Aku bisa melihat mimpi. Dan aku bisa melakukan apa saja," kata Kurcaci Mimpi sambil tertawa. "Tadi, aku mengintip di telingamu. Aku melihat apa yang kau mimpikan. Sekarang, silakan makan es krim itu!" kata Kurcaci Mimpi lagi.
Hmmm… Nyam nyam nyam….
Dito memakan es krimnya dengan lahap. Setelah itu, mereka bemyanyi bersama. Kurcaci Mimpi menari nari.
KLING KLING KLING… Bel di topinya berbunyi meriah.
Usai menyanyi dan menari, perlahan-lahan, cahaya kunang-kunang mulai meredup. Dito mengantuk sekali. Ia pun tertidur lagi.
Malam semakin larut… Mama Dito masuk ke kamar. Mama Dito mencium kening Dito perlahan-lahan agar Dito tidak terbangun. Saat itu, Mama Dito melihat sebuah topi kecil di sebelah bantal Dito. Itu topi pesta Kurcaci Mimpi.
"Lucu sekali topi ini," kata Mama Dito. Mama Dito membunyikan bel di ujung topi itu. KLING KLING KLING
Dito tersenyum dalam tidurnya. "Selamat ulang tahun, Kurcaci Mimpi!" bisik Dito.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vanda Parengkuan.