Teman yang Disihir Menjadi Kuda

By Vanda Parengkuan, Selasa, 19 Desember 2017 | 04:00 WIB
Takeshi memakan mochi pemberian Pak Sanro. Dalam sekejap, Takeshi berubah menjadi seekor kuda. (Vanda Parengkuan)

Tak lama kemudian, Pak Sanro si pemilik rumah muncul.

"Aah, aku berhasil lagi!" serunya gembira. Pak Sanro lalu memasang kekang pada mulut kuda itu dan mengurungnya di kandang. Saat itu Taro segera melarikan diri.

Akan tetapi, sementara berlari, Tari teringat akan Takeshi sahabatnya. Ia pun berhenti berlari. Taro bertekad untuk kembali dan menolong Takeshi. Sebelum kembali ke rumah Pak Sanro, Taro bertanya pada orang-orang yang ditemuinya dalam perjalanan. Ia ingin tahu cara mengembalikan Takeshi ke wujud semula. Sayangnya, tidak ada seorang pun yang tahu caranya. 

Akhirnya, Taro berpapasan dengan seorang kakek yang tahu cara menolong Takeshi. "Pergilah ke kebun terong di sebelah Timur sana. Carilah sebatang pohon yang mempunyai tujuh buah terong. Kalau kamu memberi makan tujuh terong kepada temanmu, maka dia akan berubah kembali menjadi manusia."

Taro percaya pada nasihat kakek itu. Ia segera berlari ke arah Timur dan menemukan kebun terong. Setelah mencari tanpa putus asa, akhirnya ia berhasil menemukan pohon yang berbuah tujuh terong.

Taro bergegas kembali ke kandang kuda tempat  Takeshi dikurung. Saat itu, Pak Sanro sedang makan. Taro memberi tujuh buah terong itu kepada Takeshi yang telah menjadi kuda. Kuda itu langsung memakan habis empat buah terong. Akan tetapi, ia tidak mau lagi memakan  tiga terong sisanya.

"Ayo, cepat makan!" desak Taro panik.

Karena kuda itu tidak mau, Taro memasukkan tiga terong secara paksa ke dalam mulut kuda. Ketika kuda itu selesai menelan tiga terong terakhir,  dalam sekejap ia berubah menjadi Takeshi lagi.

"Ayo, kita lari!" Taro segera menarik tangan Takeshi.

Mereka berdua akhirnya berhasil pulang ke rumah dengan selamat.

Takeshi menceritakan pengalamannya pada ayahnya. "Taro telah menolongku waktu aku disihir menjadi kuda," cerita Takeshi. Ayah Takeshi sangat berterimakasih kepada Taro.

"Kalau begitu, warisanku nanti akan kubagi untuk kalian berdua," kata ayah Takeshi. Sekarang Taro tidak lagi miskin. Namun bukan itu yang membuatnya bahagia. Taro gembira karena sahabatnya berhasil terbebas dari sihir Pak Sanro. 

(Dongeng Jepang)