Ketiga tangkai bunga mawar merah ditaruh dalam vas dan diletakkan di depan istana. Semua wanita boleh berhenti dan memandanginya selama lima menit. Mereka juga mendapat sepotong kertas mungil bertuliskan,
"Mengucap syukurlah, miliki hati yang bersih, dan berbuat baik senantiasa. "
Beberapa waktu kemudian, kerajaan yang dipimpin Raja Huang terkenal karena wanita-wanitanya yang cantik dan baik hati. Bahkan setelah ketiga mawar merah itu layu dan gugur, wanita-wanita itu masih tetap cantik, karena hati mereka yang bersih. Raja Huang lalu menyuruh tukang kebunnya menanam bunga mawar di halaman istana untuk menghormati ketiga wanita yang disayanginya. Wanita-wanita yang telah menjadi teladan di kerajaan itu.
(Cerita: Widya Suwarna / Dok. Majalah Bobo)