Misi wahana ruang angkasa Radiation Belt Storm Probes dari NASA meneliti sabuk radiasi. Sabuk radiasi adalah dua zona di sekeliling Bumi yang terdiri atas partikel-partikel berenergi besar. Sabuk radiasi ditahan oleh medan magnet Bumi.
Partikel-partikel dari sabuk radiasi itu memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik. Radiasi itu lalu diolah oleh para ahli di NASA. Hasilnya, terdengarlah bunyi Bumi. Bunyi Bumi menyerupai kicauan dan siulan burung atau lumba-lumba di dalam lautan.
Black Hole
Chandra X-ray Observatory, satelit pengamat X-ray di ruang angkasa, mendengar bunyi black hole atau lubang hitam. Bunyi itu dari gelombang suara. Kok, ada gelombang suara di ruang angkasa? Lubang hitam yang diteliti itu terletak di pusat kumpulan Galaksi Perseus. Di sana, terdapat gas panas yang menjadi penghantar gelombang suara.
Pulsar
Pulsar adalah bintang neutron yang berputar. Sinarnya bagaikan lampu mercusuar. Nah, suaranya mirip dentum drum. Gelombang radio pulsar ditangkap teleskop radio, yaitu jenis teleskop yang meneliti gelombang radio yang dipancarkan benda ruang angkasa.
Radio Jove
Para ahli astronomi dari NASA menciptakan Radio Jove, semacam teleskop radio. Radio Jove merupakan seperangkat antena dan radio penerima yang harus dirakit dulu. Fungsinya untuk mengamati suara-suara ruang angkasa. Uniknya, siapa saja dapat memilikinya. Termasuk, anak-anak. Para ahli berharap Radio Jove membuat anak-anak tertarik mempelajari sains dan teknologi dengan cara yang kreatif.
Suara-suara ruang angkasa semakin menunjukkan betapa menakjubkan alam semesta ini.
Sumber data : NASA