Yupiter, Planet Raksasa Dalam Tata Surya

By Sigit Wahyu, Jumat, 3 Februari 2017 | 09:00 WIB
Wahana antariksa Juno mendekati orbit Yupiter. (Sigit Wahyu)

Yupiter adalah planet kelima dari Matahari. Dalam Tata Surya, Yupiter terlihat sangat menonjol karena volumenya sangat besar. Beberapa wahana antariksa telah dikirim untuk menyelidiki planet ini, namun hingga kini Yupiter masih penuh misteri.

Planet Gas Raksasa

Yupiter adalah planet raksasa. Besarnya 11 kali Bumi. Keadaan Yupiter sangat berbeda dengan Bumi. Kalau Bumi merupakan planet padat berbatu, Yupiter merupakan gumpalan gas raksasa. Gas yang terkandung di dalamnya, antara lain, metana, hydrogen, amonia, karbon, neon, sulfur, dan lainnya. Meskipun merupakan planet gas raksasa, bagian dalam Yupiter diduga memiliki inti yang padat.

Atmosfer Tertinggi

Yupiter memiliki atmosfer paling luas di dalam Tata Surya. Tinggi atau ketebalan atmosfer Yupiter mencapai 5.000 kilometer. Bandingkan dengan atmosfer Bumi yang memiliki ketinggian hanya 560 kilometer.

Badai Raksasa

Kalau kita mengamati Yupiter dengan teropong, kita akan melihat bintik merah di permukaan Yupiter. Apakah bintik merah tersebut lubang raksasa? Ternyata tidak, bintik merah tersebut merupakan pusaran gas atau badai raksasa. Pusaran gas ini sudah ada sejak tahun 1665 hingga saat ini. Meskipun pusaran gas ini hanya terlihat kecil, bintik merah ini sangat luas dan bisa menelan Bumi.

Cincin Yupiter

Tidak hanya Saturnus yang memiliki cincin. Yupiter juga memiliki cincin, namun sangat tipis dan samar sehingga sulit diamati. Berbeda dengan cincin Saturnus yang berupa lapisan es, cincin Yupiter berupa debu antariksa. Para ahli menduga, debu-debu antariksa ini berasal dari materi yang terlempar dari satelit-satelit yang mengelilinginya.

 

Memiliki 67 Bulan

Kalau Bumi hanya memiliki satelit Bulan, Yupiter memiliki 67 satelit (bulan) alami. Rata-rata satelit Yupiter berukuran kecil, dengan diameter sekitar 10 kilometer. Hanya empat satelit yang berukuran besar, dengan ukuran  lebih besar dari Bulan. Keempat satelit tersebut adalah Lo, Europa, Ganymede, dan Callisto.

Pembersih Tata Surya

Gravitasi di Planet Yupiter, tiga kali gravitasi Bumi. Oleh karena gravitasi Yupiter sangat kuat, benda-benda antariksa seperti komet, asteroid, dan debu antariksa yang sedang berkelana di sekitar Yupiter akan tersedot. Oleh karena planet ini paling sering ditubruk oleh benda-benda antariksa, Yupiter sering dijuluki planet pembersih Tata Surya.

Setahun di Yupiter

Yupiter terletak jauh dari Matahari. Dengan kecepatan orbit 13,07 km/ detik, Yupiter memerlukan waktu 12 tahun untuk menyelesaikan satu kali putaran mengelilingi Matahari. Artinya, satu tahun Yupiter, sama dengan 12 tahun di Bumi.

Wahana Penjelajah Yupiter

Sejak 1973, sudah banyak pesawat antariksa yang menjelajah Yupiter. Wahana antariksa yang mengawali penjelajahan Yupiter adalah Pioneer 10 dan Pioneer 11. Pesawat tak berawak ini terbang mendekati Yupiter dan berhasil mengambil gambar Yupiter, mengukur radiasi, diameter, dan lainnya.

Beberapa tahun kemudian, pesawat Voyager 1 dan Voyager 2 juga melintas mendekati Yupiter dan berhasil menyelidiki empat satelit besar Yupiter, cincin es Yupiter, bintik merah, petir di atmosfer Yupiter, dan lainnya.

Selain itu, pesawat Ulysses yang hendak menuju ke arah Matahari juga melintas di dekat Yupiter untuk mengirim laporan ilmiah. Kemudian pesawat Cassini yang hendak menuju Saturnus juga mengirim hasil pengamatannya ke Bumi. Setelah itu pesawat New Horizons yang sedang menuju Pluto mendekati Yupiter. Pada tahun 1995 wahana Galileo mulai mengorbit Yupiter untuk penelitian selama tujuh tahun.

Pada Agustus 2011, lembaga antariksa Amerika Serikat meluncurkan wahana Juno menuju Yupiter. Setelah menjelajah antariksa selama lima tahun, pada 4 Juli 2016, Juno akhirnya sampai di sekitar orbit Yupiter.

Misi penjelajahan Yupiter adalah untuk mencari tahu dan memahami misteri pembentukan Tata Surya, termasuk pembentukan Bumi. 

Sumber foto: missionjuno.swri.edu, nasa/jpl/nasa.com