Matahari, Pusat Tata Surya

By Sylvana Toemon, Rabu, 8 Maret 2017 | 08:46 WIB
Matahari, pusat tata surya (Sylvana Toemon)

Bumi yang kita tempati ini adalah bagian dari Tata Surya. Di tengah-tengah Tata Surya, ada Matahari sebagai pusatnya.

Bola Gas Panas yang Besar Sekali

Matahari adalah suatu bola gas panas yang besar sekali. Bentuknya nyaris bulat sempurna. Garis tengahnya sepanjang 1.392.000 km atau sekitar 109 kali garis tengah Bumi. Massa atau berat totalnya 331.950 kali Bumi.

Matahari jauh lebih panas suhunya dibandingkan api yang ada di Bumi. Suhu di permukaan Matahari mencapai 6000 o C. Suhu di pusat Matahari jauh lebih panas lagi, mencapai 15.000.000 o C. Dengan suhu sepanas itu, tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup di Matahari.

Bintik Matahari

Bintik Matahari adalah bercak suram yang terlihat di permukaan Matahari. Bentuknya bermacam-macam dan bisa berubah-ubah. Bila dilihat dengan teleskop khusus, bintik Matahari terlihat seperti petak suram dikelilingi daerah yang lebih terang.

Daerah sekelilingnya terlihat 5 kali lebih cemerlang dibandingkan dengan bintik Matahari. Bintik Matahari sebenarnya adalah badai di permukaan Matahari. Seperti juga badai yang ada di Bumi, badai di Matahari juga bergerak.

Badai itu kadang membesar, kadang mengecil. Itulah yang membuat bintik matahari bentuknya berubah-ubah. Suhu di tengah bintik Matahari kurang lebih 4000 o C.

Fotosfer dan Kromosfer

Permukaan Matahari, tempat sinarnya berasal, dinamakan fotosfer. Di sekeliling fotosfer ada gas merah cemerlang yang disebut kromosfer. Kromosfer adalah lapisan gas yang melapisi Matahari bagaikan atmosfer melapisi Bumi. Kromosfer terdiri dari berbagai macam gas, bagian terbesarnya adalah hidrogen dan helium.

Korona

Kata korona berasal dari kata crown yang artinya mahkota. Korona adalah cahaya di sekitar Matahari yang terlihat seperti mahkota. Korona terlihat jelas saat gerhana Matahari total. Kejadiannya sangat singkat, hanya 2 sampai 3 menit saja.