Bobo.id - Jika serangga tidak ada di Bumi, Pak Tani tidak akan memerlukan insektisida untuk melindungi tanaman.
Jika serangga tidak ada di Bumi, kita tidak perlu susah-susah mengusir lalat yang suka hinggap di makanan. Jika serangga tidak ada di Bumi, apakah Bumi akan lebih tentram?
Tidak Semua Serangga Merugikan
Tahukah Teman-teman, sekitar 80 persen dari semua tanaman hidup di Bumi adalah angiosperma atau tanaman berbunga?
Nah, untuk berkembang biak, tanaman ini harus memiliki serbuk sari yang perlu dipindahkan ke kepala putik bunga lainnya.
Perpindahan ini bisa dilakukan oleh angin atau pun air. Tapi, untuk wilayah yang jarang ada angin atau tidak ada air, perpindahan ini dilakukan oleh serangga, termasuk lebah, kumbang, lalat, dan kupu-kupu.
Tanpa adanya penyerbukan, banyak tanaman di Bumi akan hilang. Artinya, jika serangga tidak ada di Bumi, maka tanaman pun akan sulit ditemukan, bahkan menghilang.
Manusia Akan Kelaparan
Kita tidak hanya akan kekurangan tanaman jika serangga tidak ada di Bumi, tetapi juga akan kelaparan.
Kelaparan? Yap! Sebagian besar makanan kita tergantung pada serangga.
Jika serangga menghilang, banyak mamalia dan burung menghilang juga. Itu karena, serangga adalah makanan mereka.
Walaupun ada burung atau mamalia yang tidak memakan serangga, mereka juga tetap menghilang.
Itu karena tanaman tidak akan ada, jika tidak ada serangga penyerbuk.
Lalu, apa yang terjadi jika tidak ada tanaman dan hewan? Bisa ditebak, manusia tidak punya makanan.
Banyak Bangkai Tidak Terurai
Serangga, bakteri, dan jamur punya tugas sebagai dekomposer atau pengurai utama bahan organik, dari sampah daun hingga bangkai.
Jadi, jika serangga tidak ada di Bumi, maka akan banyak bangkai tidak terurai atau lambat terurai. Hiii...
Itu lah sebagian dampak jika serangga tidak ada di Bumi. Wah, ternyata serangga itu memang penting untuk kelangsungan hidup di planet kita.
Foto: Creative Commons.