Berkunjung ke Desa Penglipuran di Bali

By Putri Puspita, Kamis, 9 Maret 2017 | 03:46 WIB
Pemandangan Desa Penglipuran (Foto: balitrekkingtour.com) (Putri Puspita)

Baru-baru ini, Desa Penglipuran dinobatkan sebagai salah satu desa paling bersih di dunia. Sebuah kebanggan tentunya karena dapat menjaga lingkungan sampai sekarang ini. Bukan hanya itu, desa ini juga dikenal dengan kebudayaannya yang unik dan tradisi yang terjaga.

Sejak 700-an Tahun

Desa Penglipuran merupakan salah satu desa yang dijadikan Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Kabupaten Bangli.

Desa Adat Penglipuran berlokasi di kabupaten Bangli, sekitar 45 km dari Denpasar. Desa Adat Penglipuran ini sudah ada sejak 700-an tahun yang lalu, yaitu pada zaman kerajaan Bangli.

Nama Penglipuran berasal dari kata Pengeling Pura yang berarti tempat suci untuk mengingat para leluhur. Keunikan dari Desa Penglipuran Hal yang unik dari desa ini adalah kemampuannya mempertahankan tradisi berumur ratusan tahun.

Segala pengembangan fisik desa dan pengembangan budayanya masih mengacu pada tanah leluhur. Bahkan untuk berbagai upacara adat tertentu masih harus memohon restu ke tanah leluhur.

Tanpa Kendaraan Roda Empat

Jalan desa sebagai pemisah dipertahankan bebas dari kendaraan roda empat dan tidak menggunakan aspal tetapi paving block dan batu sikat.

Rumah setiap keluarga dalam setiap kaveling tampak hampir seragam semuanya, berada dalam pekarangan dan dibatasi oleh pagar tembok serta memiliki gerbang khas Bali sebagai pintu masuk.

Setiap pekarangan mempunyai beberapa bangunan berupa ruangan tidur, ruangan tamu, dapur, balai-balai, lumbung dan tempat sembahyang. Antara satu pekarangan dengan pekarangan lainnya terdapat jalan sempit yang menghubungkan keduanya.

Hutan Bambu

Bangunan berarsitektur tradisional dengan material tiang dari kayu dan atap yang khas dari bambu menjadi salah satu keunikan bangunan di Penglipuran.