Monumen Bajra Sandhi dibangun untuk mengenang dan mengagumi perjuangan masyarakat Bali dari waktu ke waktu. Monumen ini memiliki arsitektur khas Bali yang unik dan mampu menarik perhatian para wisatawan.
Kota Denpasar
Monumen ini berdiri di lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar. Lapangan yang sangat hijau dan kawasan Niti Mandala Renon setiap hari digunakan oleh masyarakat kota Denpasar sebagai tempat untuk berolahraga, seperti jogging atau piknik dengan kerabat.
Kawasan Renon Denpasar juga merupakan kawasan pusat pemerintahan Provinsi Bali. Di kawasan Renon inilah kantor Gubernur Bali berada, tepat di belakang Monumen Bajra Sandhi.
Arsitektur khas Bali
Secara keseluruhan area Monumen Bajra Sandhi berbentuk persegi panjang dengan penerapan Tri Mandala, yang terdiri atas 3 pembagian.
Utama Mandala, yaitu bangunan utama yang berada di tengah Monumen. Madya Mandala, yaitu sebuah halaman yang mengelilingi Utama Mandala, dan Nista Mandala, yaitu pelataran luar yang berada di sekitar Madya Mandala.
Saat memasuki kawasan monumen, kita akan menemukan 17 anak tangga yang berada di pintu utama. Lalu, terdapat 8 buah tiang agung di dalam monumen yang mempunyai tinggi 45 meter. Bangunan tersebut merupakan simbol tanggal kemerdekaan negara Republik Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.
Genta
Nama Bajra Sandhi dipakai karena bentuk monumen menyerupai bajra atau genta yang digunakan pendeta Hindu saat mengucapkan mantra saat upacara keagamaan.
Monumen ini dirancang oleh Ir Ida Gede Yadnya pada tahun 1981. Mulai dibangun pada tahun 1987 atas prakarsa mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra. Diresmikan 16 tahun kemudian pada 14 Juni 2003 oleh Presiden Megawati Soekarno Putri.
Bagi wisatawan Asia, seperti Jepang, China, Korea, keunikan monumen Bajra Sandhi terlihat seperti bentuk pagoda. Oleh karena itu, banyak wisatawan Asia yang mengangap monumen ini adalah pagoda, seperti yang ada di negara mereka.