Keistimewaan Garis Khatulistiwa

By Yomi Hanna, Rabu, 10 Januari 2018 | 04:04 WIB
Garis khatulistiwa membagi Bumi menjadi dua belahan yang sama, yakni Kutub Utara dan Kutub Selatan. (Hanna Vivaldi)

Bobo.id - Khatulistiwa adalah garis khayal yang membentang mengelilingi Bumi dan membagi Bumi menjadi dua belahan yang sama yaitu kutub utara dan kutub selatan.

Daerah Khatulistiwa

Garis khatulistiwa atau nama lainnya adalah ekuator terletak pada lintang nol derajat Bumi dengan panjang garis sekitar 40,075 km. Di antaranya 78,7% adalah air dan 21,3% adalah daratan.

Terdapat 13 negara yang terletak di garis khatulistiwa, salah satunya adalah negara kita, Indonesia.

Di Indonesia ada 8 provinsi yang dilalui garis khatulistiwa yaitu Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Papua.

Tugu Khatulistiwa

Indonesia memiliki monumen yang menandakan titik ekuator tersebut, yaitu monumen yang ada di Kalimantan Barat tepatnya di Kota Pontianak.

Nama monumen itu adalah tugu khatulistiwa yang dibangun pada tahun 1928.

Tugu khatulistiwa dibangun oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda. Tampilan tugunya pada saat itu hanya berupa tonggak berbentuk anak panah.

Kemudian pada tahun 1990 tugu tersebut direnovasi dan hingga kini menjadi objek wisata di Kota Pontianak.

Keistimewaan Daerah Khatulistiwa

Wilayah yang dilalui garis khatulistiwa memiliki keistimewaan dibanding daerah yang jauh dari garis khatulistiwa.

Keistimewaan tersebut antara lain, seluruh wilayah yang dilalui ekuator memiliki iklim tropis. Iklim tropis terletak antara 23 1/2° LU (Lintang utara) dan 23 1/2 LS (Lintang selatan) dan hampir 40% dari seluruh permukaan bumi.

Keistimewaan lainnya adalah curah hujan, suhu, dan kelembaban di daerah ini tergolong tinggi.

Hewan dan tumbuhan dapat hidup dengan baik dan beranekaragam jenis karena matahari terus bersinar sepanjang tahun.

Kulminasi (Equinox)

Kulminasi atau equinox adalah peristiwa dimana ketika matahari berada di garis bujur tempat kita berdiri. Kulminasi ini terbagi dua, yaitu kulminasi atas dan kulminasi bawah. Kulminasi atas terjadi pada siang hari, saat pusat matahari benar-benar berada di garis bujur tempat kita berdiri. Sedangkan kulminasi bawah terjadi pada saat tengah malam, saat pusat matahari berada pada garis bujur  di sisi lain bumi tempat kita berdiri.

Kulminasi diperkirakan terjadi sekitar 21-23 Maret dan 21-23 September. Pada saat kulminasi terjadi dan kita sedang berada di daerah khatulistiwa, matahari akan ada tepat di atas kepala kita. Ini juga mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis. Kondisi permukaan bumi lebih panas dari biasanya.

Ketika kulminasi, tugu khatulistiwa Pontianak tidak memiliki bayangan. Banyak orang yang datang ke sana karena ingin melihat peristiwa ini secara langsung.